Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERUSAHAAN investasi PT BNP Paribas Investment Partners (PT BNPP IP) menargetkan pertumbuhan dana kelola atau assets under management (AUM) naik hingga 10% pada akhir 2017.
"Target itu ditentukan pada kuartal keempat tahun lalu. Memang masih bisa berubah karena kami selalu mengevaluasi target di tiap kuartal," ungkap Presiden Direktur BNP Paribas Vivian Secakusuma kepada pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, untuk mengejar target itu, perseroan pada tahun ini bakal menambah dua produk investasi tidak langsung.
Produk pertama diluncurkan pada kuartal ketiga tahun ini berupa reksa dana saham yang akan menggunakan strategi berbeda ketimbang reksa dana lain.
Dia mengaku perseroan masih mengkaji reksa dana baru itu lantaran pihaknya belum mengajukan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Yang jelas perseroan menargetkan dana kelolaan dari produk reksa dana ini sebesar Rp500 miliar. Meskipun peluncuran ditargetkan pada kuartal ketiga, kami yakin target pertumbuhan dana kelolaan sebesar 10% dapat tercapai," tutur Vivian.
Sebagai informasi, pada akhir Desember 2016 dana kelolaan perseroan mencapai Rp29,4 triliun.
Dengan target pertumbuhan 10%, dana kelola perseroan ditargetkan mencapai Rp32,3 triliun pada 2017.
Hingga Juni 2017, dana kelola perseroan yang memiliki 16 produk reksa dana itu sudah memiliki dana kelola hingga Rp30 triliun.
Head of Marketing Director PT BNP Paribas Investment Partners Maya Kamdani Siboe menyampaikan reksa dana saham masih memberikan kontribusi terbesar dengan porsi 60% terhadap total dana kelolaan.
Sisanya reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.
Dari 16 produk reksadana yang dimiliki, 7-8 produk merupakan reksa dana saham, dan sisanya berupa pasar uang dan pendapatan tetap.
Ia mengakui saat ini mayoritas nasabah tertarik membeli produk untuk pembiayaan investasi infrastruktur.
"Ini terlihat dari pencapaian AUM (dana kelola) yang paling besar itu infrastruktur flash yang sekarang AUM-nya mencapai sekitar Rp3 triliun lebih,"terangnya pada kesempatan yang sama.
Maya pun optimistis target pertumbuhan dana kelola dapat terealisasi.
Apalagi, BNP Paribas terus konsisten menjalankan program edukasi bagi investor pemula.
"Harapannya, semakin masyarakat memahami keuntungan yang diberikan reksa dana, semakin banyak pula yang berminat membuka rekening reksadana," tukas Maya.
Literasi keuangan
Terkait dengan itu, Vivian Secakusuma menegaskan perusahaan yang berkecimpung di industri reksa dana sejak 1992 itu akan terus mendukung distribusi reksa dana dan perluasan basis investor.
"Kami berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui literasi keuangan. Inisiatif kami ialah menggandeng penyedia layanan uang elektronik untuk mendistribusikan reksa dana sebagai salah satu bentuk nyata komitmen kami mendukung perluasan basis investor, selain prog-ram edukasi investasi yang terus kami lakukan," ujarnya. (MTVN/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved