Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Mayoritas Harga Saham IPO 2017 Naik

(Mtvn/RO/E-3)
10/7/2017 04:16
Mayoritas Harga Saham IPO 2017 Naik
(MI/ROMMY PUJIANTO)

SEBANYAK 17 dari 19 perusahaan tercatat yang melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2017 mengalami kenaikan harga saham 0,67% -1.538,10% jika dibandingkan dengan harga saat IPO pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, akhir pekan lalu. Berdasarkan pantauan metrotvnews.com, saham IPO yang mengalami kenaikan tertinggi tahun ini ialah saham dari PT Sanurhasta Mitra Tbk yang naik 1.538,10%, disusul saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk dengan peningkatan 1.527,27% dan saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk dengan penguatan 458,04%.

Saham PT Megapower Makmur Tbk menjadi saham perusahaan yang dicatatkan paling terbaru, yakni pada Rabu, 5 Juli 2017, dan harga saham telah meningkat 165% jika dibandingkan dengan harga saat IPO. Sayangnya, laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan lalu mengalami penurunan 0,25% menjadi 5.814,79 poin dari penutupan dua pekan lalu yang berada di posisi 5.829,70 poin. Alhasil nilai kapitalisasi pasar BEI juga mengalami penurunan sebesar 0,28% menjadi Rp6.354,86 triliun dari Rp6.372,81 triliun. Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian sepekan terakhir mampu mencatatkan kenaikan 12,23% menjadi 270,56 ribu kali transaksi dari 241,06 ribu kali transaksi.

Rata-rata nilai transaksi harian pada pekan lalu berubah 24,88% menjadi Rp6,70 triliun dari Rp8,92 triliun, dan rata-rata volume transaksi harian selama sepekan juga mengalami perubahan 54,51% menjadi 6,04 miliar unit saham dari 13,28 miliar unit saham sepekan sebelumnya. Sementara itu, PT ABM Investama Tbk akan menerbitkan surat utang global (global bond) berdenominasi dolar AS dengan target US$450 juta dan jangka waktu lima tahun.

Direktur Utama ABM Investama Andi Djajanegara menjelaskan dana hasil penerbitan obligasi perusahaan berkode saham ABMM tersebut nantinya digunakan untuk melunasi pinjaman dari perbankan dan mendukung ekspansi perusahaan untuk memperkuat bisnis batu bara. "Penerbitan obligasi dolar ini ialah upaya ABM untuk memperbaiki struktur pendanaan dan memperoleh cadangan batu bara tambahan. Dengan strategi ini, kami optimistis kinerja dan fundamen ABM dalam jangka panjang akan bertambah solid," jelas Andi seusai RUPSLB di Jakarta, Jumat (7/7).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya