Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Bank BTN Gandeng MA Dongkrak Dana Murah

Cornelius Eko
10/7/2017 04:00
Bank BTN Gandeng MA Dongkrak Dana Murah
(FOTO ANTARA/Henky Mohari)

PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk menjalin kerja sama dengan Mahkamah Agung (MA) dalam bidang pemanfaatan jasa dan layanan perbankan. Kerja sama dimulai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) tentang pemanfaatan jasa dan layanan perbankan di lingkungan MA yang ditandatangani Dirut Bank BTN Maryono dan Sekretaris MA AS Pudjoharsoyo serta disaksikan Ketua MA Hatta Ali di Jakarta, Kamis (6/7). Maryono menjelaskan dengan MoU tersebut, Bank BTN berkomitmen menyediakan sejumlah fasilitas perbankan yang dibutuhkan MA, di antaranya manajemen pengelolaan kas untuk mempermudah transaksi keuangan secara online dan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) secara khusus.

Selain itu, layanan pemanfaatan program pengembangan operasional yang berlaku untuk MA, pengadilan negeri (PN), pengadilan agama (PA), dan pengadilan tinggi (PT). "Dengan fasilitas ini, kami harap bisa mendukung MA dalam pengelolaan dana agar lebih akuntabel, transparan, dan yang terpenting memudahkan pegawai MA, PN, PT dan PA untuk mengakses KPR," kata Maryono. Ia melanjutkan kerja sama dengan MA pun diyakini dapat mendongkrak dana murah BTN lantaran potensi dana yang diperoleh tak hanya dari dana gaji dan tunjangan kinerja pegawai, tetapi juga dana lain seperti penempatan dana konsinyasi perkara, dana panjar perkara, dan pengelolaan dana operasional.

"Saat ini baru 31 PN dari 957 pengadilan di bawah MA yang bekerja sama dengan kami dengan potensi penempatan dana konsinyasi perkara sekitar Rp1 triliun," ujarnya. Menurut dia, jika seluruh PN, PA, dan PT memanfaatkan fasilitas yang diberikan Bank BTN, potensi dana konsinyasi perkara yang bisa diraih bisa mencapai sekitar Rp5 triliun hingga Rp7 triliun. Nantinya, dana dari hasil kerja sama akan memupuk dana murah Bank BTN. "Terutama nilai giro, sebagai salah satu komponen dana pihak ketiga (DPK)," ucap Maryono.

Seperti diketahui per Juni 2017, kontribusi giro terhadap DPK secara keseluruhan mencapai sekitar 27% atau kedua terbesar setelah deposito. Kontribusi giro masih lebih tinggi ketimbang tabungan yang hanya 20%-21% dari total DPK.
Ke depan, lanjut dia, Bank BTN akan menjajaki peluang untuk menambah kantor cabang di lingkungan MA dan beberapa PN di daerah. "Kami juga akan menambah kemit-raan dengan lembaga tinggi negara lain," tutupnya

Aksi korporasi
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto menegaskan Bank BRI (persero) Tbk terus melakukan aksi korporasi dengan fokus pada pengembangan bisnis perusahaan anak. Di antaranya ialah melakukan akuisisi perusahaan ventura dan sekuritas, serta menargetkan BRI Syariah dan BRI Agro naik kelas menjadi BUKU III pada 2018. Selain itu, tahun ini BRI akan menyuntikkan modal untuk mendukung pengembangan usaha BRI Life. Dalam waktu dekat, kata Suprajarto, BRI juga akan melakukan penerbitan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahap III tahun 2017, dengan potensi sebesar Rp3 triliun-Rp5 triliun, membuka unit kerja luar negeri di sejumlah negara ASEAN, serta akan mengubah unit kerja BRI di Hong Kong bisa naik kelas menjadi full branch. "Untuk rencana jangka panjang, kami menargetkan bisa meraih posisi sebagai the most valuable bank in Southeast Asia pada 2022," pungkas Suprajarto. (RO/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya