Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Integrasi ATM Himbara Hemat Rp7 Triliun

Fetry Wuryasti
21/6/2017 07:30
Integrasi ATM Himbara Hemat Rp7 Triliun
(ANTARA)

BANK Indonesia (BI) telah mengeluarkan izin bagi PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) untuk beroperasi sebagai switching company yang melayani transaksi domestik antar 4 bank BUMN yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.

"Dengan pemberian izin kepada PT jalin, kami sebagai otoritas sistem pembayaran, menginginkan adanya suatu efisiensi nasional," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Eni V Panggabean saat jumpa pers bersama Himbara di Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, kemarin.

Saat ini, rata-rata nilai transaksi harian ATM, debit, dan e-money, mencapai Rp15 triliun-Rp17 triliun per hari. Melihat data tersebut, Eni menilai peran perusahaan switching cukup vital dalam mewujudkan upaya efisiensi.

Dengan adanya JPN, Eni menilai dari segi pengeluaran operasional dan investasi keempat bank milik negara yaitu Mandiri, BTN, BRI, dan BNI, tentu diharapkan akan menjadi lebih hemat, Biaya-biaya seperti biaya transfer dana antarkeempat bank tersebut juga bisa menjadi lebih murah. "Dari segi biaya, untuk pembelian misalnya, jadi turun karena bersama-sama dipakai. Kedua, biaya pemeliharaannya juga turun, bisa dibagi berempat kan," kata Eni.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi, Gatot Trihargo, mengatakan nantinya kepemilikan JPN berada di tangan holding Bank BUMN dan PT Telkom. Yang pasti, keberadaan JPN akan memberikan efisiensi bagi bank anggota Himbara. "Yang pasti dengan adanya ATM Himbara ini , efisiensinya sekitar Rp6 triliun-Rp7 triliun," ujar Gatot.

Sinergi Himbara

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pilot project sinergi bank BUMN telah dimulai dengan integrasi layanan ATM. Dari 61.200 ATM Himbara, sebanyak 15 ribu telah menjadi ATM Link atau ATM merah putih. Ditargetkan akhir tahun ini jumlah ATM Merah Putih mencapai 30.000 ATM. pada akhir tahun.

Keberadaan JPN akan sangat membantu bagi setiap bank BUMN untuk mengefisienkan pengelolaan ATM-nya. Saat ini terdapat 61.000 ATM milik anggota Himbara. Tiap bulan, kata pria yang akrab disapa Tiko, setidaknya satu bank harus mengeluarkan biaya Rp15 juta per ATM per bulan untuk maintenance dan operasional. Adapun rata-rata bank mengeluarkan sekitar US$7.000 untuk membeli 1 mesin ATM baru. Adapun biaya operasional untuk mesin EDC memakan Rp125 ribu-Rp150 ribu per bulan.

"Di bank Mandiri ada sekitar Rp17 triliun uang kas yang selalu transit di ATM. Total dana kas di ATM Himbara hampir Rp50 triliun. Nantinya semua (ATM Himbara) dikelola di bawah JPN. Pada akhirnya butuh 1-2 tahun ATM menjadi aset Jalin," kata Kartika.

Ketua Umum Himbara sekaligus Dirut BTN Maryono mengatakan pada tahap awal JPN hanya akan melayani transaksi bank-bank BUMN.

Namun ke depannya, ada kemungkinan JPN dapat melayani bank-bank lain di luar bank BUMN. "Untuk kerja sama dengan bank lain, PT Jalin bisa saja bekerja sama misalnya dengan BPD (Bank Pembangunan Daerah). Itu dimungkinkan. Akan tetapi, saat ini dia konsentrasi dahulu ke Himbara," kata Maryono. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya