Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
GUNA menekan harga daging di pasaran, pemerintah berupaya mengimpor daging sapi dari berbagai negara.
Kali ini negara asal Amerika Latin, Cile, berminat memasukkan daging ke Indonesia
"Pertama, Cile ini mau ekspor buah anggur ke Indonesia. Kemudian juga daging, nanti ada stempel halalnya," ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman seusai menerima Duta Besar Chile Gonzalo Mendoza di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan itu Amran menyampaikan keinginan Indonesia untuk bisa menggenjot ekspor jagung dan produk crude palm oil (CPO) ke Cile.
Amran menilai ekspor CPO Indonesia ke Cile kerap mendapatkan hambatan, misalnya karena kampanye negatif atau black campaign.
"Kami sampaikan tolong black campaign yang ada di sana, kami tegaskan sekali lagi itu dilakukan, dinormalkan. Jangan hanya kita memperhatikan dari sisi lingkungan, tapi juga kesejahteraan 30 juta community yang ada di sekitar palm oil," jelasnya.
Filipina
Terkait dengan kerja sama antara Indonesia dan Filipina, Amran mengatakan pihaknya akan memanfaatkan jalur pelayaran kapal roro Bitung (Indonesia)-Davao (Filipina) untuk mengekspor jagung, bawang merah, mi-nyak sawit.
"Ada kapal roro yang kita rintis yang besar, murah dari Davao, sewanya murah masuk di Indonesia. Kami langsung minta kepada Dirjen Perkebunan untuk menindaklanjuti dengan duta besar Filipina," kata Amran.
Amran mengatakan peluang ekspor jagung ke negara tetangga begitu besar.
"Kita sudah ekspor 250 ribu ton jagung tahun lalu. Kemudian mereka juga mau menerima kelapa dari Sulawesi Utara. Harapan kita, ini supaya hemat kapal besar ini, jangan kosong pada saat datang dan juga pada saat pulang sehingga ini menguntungkan kedua belah pihak," ujar Amran.
Selain komoditas jagung, potensi impor pangan lain yang juga diminati Filipina ialah kakao asal Sulawesi Selatan. (Adi/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved