Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PEMERINTAH menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk diberlakukan di pasar tradisional.
Hal itu akan mulai diberlakukan di Jakarta, pekan depan.
Sebanyak 42 pasar di Ibu Kota akan dijadikan proyek percontohan kebijakan tersebut.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan saat ini pihaknya masih dalam tahap negosiasi dengan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Perum Bulog, dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI).
Negosiasi yang dimaksud guna mencapai kesepakatan harga jual ke pasar rakyat sehingga HET yang ditetapkan pemerintah bisa terealisasi.
"Memang butuh waktu untuk sampai ke HET. Akhir pekan ini atau pekan depan targetnya kami sudah bisa mulai pilot project di 42 pasar di Jakarta," ucap Abdullah saat dihubungi, kemarin.
Sebelumnya, kebijakan mengenai harga eceran tertinggi ini telah diterapkan di ritel modern sejak April lalu.
Penerapan HET tidak bisa langsung di pasar tradisional karena pedagang sejak lama sudah memiliki kerja sama dengan agen dan distributor.
Agen dan distributor sudah lama membuat rantai distribusi pangan menjadi panjang dan meraup untung besar.
Karena itu, Abdullah ingin proses penetapan HET di pasar rakyat berjalan secara perlahan.
Para koordinator pasar akan diberi kesempatan mendapatkan stok langsung dari Bulog, GIMNI, dan ADDI.
Kemudian, koordinator pasar bisa menggelontorkan ke para pedagang pasar.
"Tapi, koordinator itu hanya sementara. Ini hanya menandakan bahwa pemerintah masuk ke pasar untuk menstabilkan harga pangan. Setelah pola distribusi berubah secara perlahan, baru kami melibatkan agen untuk mengecer stoknya. Namun, agen itu juga nantinya harus ikuti harga yang sudah ditetapkan pemerintah," papar Abdullah.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan sudah memfasilitasi nota kesepahaman (MoU) produsen minyak goreng, distributor daging, dan Perum Bulog dengan pedagang pasar tradisional.
Upaya itu dilakukan guna memastikan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok di pasar-pasar rakyat seluruh Indonesia dengan harga yang terjangkau.
Pada MoU itu, HET di pedagang pasar rakyat untuk komoditas beras dipatok Rp9.500/kg, gula Rp12.500/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11 ribu/liter, bawang merah Rp32 ribu/kg, dan bawang putih Rp30 ribu/kg.
Deflasi
Menteri perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan selama periode Idul Fitri, harga sejumlah bahan pokok stabil dan terkendali.
Bahkan, klaim dia, terjadi penurunan untuk harga beberapa komoditas sehingga mengalami deflasi.
"Alhamdulillah kondisi sampai dengan 12-13 Juni yang ada deflasi. Harga bawang putih sudah turun, di Pasar Kramat Jati Rp18 ribu," ujarnya seusai rapat koordinasi dengan tim pengendalian inflasi di Bank Indonesia bersama Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Kepala Bulog Djarot Kusumayakti, kemarin.
Djarot juga membenarkan adanya penurunan harga beberapa komoditas. Ia pun memastikan pasokan sejumlah bahan pokok aman. (Try/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved