Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2017 senilai Rp1,5 triliun.
Hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan perseroan untuk modal kerja.
Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja di Jakarta, Rabu (31/5), mengatakan penerbitan obligasi itu merupakan salah satu langkah strategis perseroan untuk memperkuat permodalan dalam bisnis pembiayaan, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
"Penggunaan dana yang diraih dari penerbitan obligasi itu untuk modal kerja menyusul potensi dan prospek UMKM di Indonesia masih sangat menjanjikan," ujar Parman.
Parman menambahkan, obligasi berkelanjutan II tahap I itu memiliki dua seri, yakni seri A berjangka 3 tahun dengan kupon di kisaran 8,75%-9,5% dan seri B berjangka waktu 5 tahun dengan kupon di kisaran 9,00%-9,75%.
Dia menyampaikan bahwa masa penawaran awal (book building) obligasi itu dilakukan pada 31 Mei hingga 13 Juni 2017, dan masa penawaran umum 3-7 Juli 2017.
Pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 13 Juli 2017.
Dalam aksi korporasi itu, perseroan menunjuk Bahana Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, dan Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Sementara itu, selaku wali amanat, yakni Bank Mega.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idA (single A) untuk obligasi perseroan.
Obligasi berkelanjutan II tahap I 2017 senilai Rp1,5 triliun itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan II PNM yang senilai Rp4 triliun. (Ant/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved