Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Dua Putra Lebarkan Sayap ke Uni Eropa

Anastasia Arvirianty
31/5/2017 06:50
Dua Putra Lebarkan Sayap ke Uni Eropa
(Ist)

PERUSAHAAN pengolah hasil laut, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM), berencana menambah jangkauan ekspor sampai ke Uni Eropa pada tahun ini sebagai upaya untuk meningkatkan pangsa pasar mereka.

"Sampai akhir tahun nanti perusahaan menargetkan peningkatkan ekspor hasil produksi hingga 60%. Untuk di Eropa, prosesnya masih berjalan, saat ini kami sedang menunggu BRC Certification (Euro) dan nomor UE," kata Wakil Direktur Utama DPUM Heri Akhyar kepada pers dalam paparan publik kinerja perusahaan di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/5).

Heri memaparkan saat ini perusahaan telah memiliki pangsa pasar di sejumlah negara ASEAN, seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Kemudian, di Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, juga India, Oman, serta negara-negara di kawasan benua Amerika. Menurut dia, produk olahan laut yang umumnya diekspor ialah ikan, udang, dan chepalopod. Pasokan hasil laut itu diantar langsung dari wilayah laut Indonesia Timur, yakni Laut China Selatan, Samudra Hindia, Makassar, Laut Bali, Laut Timor, dan Laut Flores.

Ia mengakui fokus perusahaan saat ini memang untuk pasar global. Itu lantaran visi perusahaan untuk menjadi perusahaan pengolah hasil laut yang mampu bersaing secara global. Kendati demikian, perusahaan juga menjual produk di dalam negeri, yakni produk-produk yang sudah memiliki nilai tambah.

Untuk pangsa pasar domestik, perusahaan telah melakukan penjualan di sejumlah wilayah, seperti Banten, Jakarta, Pulau Jawa, Riau, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Lampung, dan Bali. Selain itu, lanjut Heri, untuk mendukung rencana pengembangan pangsa pasar, perusahaan berencana membangun empat hingga lima miniplan di wilayah Indonesia Timur pada 2018, dengan investasi sebesar Rp700 miliar. Sumber pendanaannya bisa berasal dari penerbitan obligasi dan pinjaman.

"Kami masih melakukan kajian (rencana ekspansi) ini. Rencananya pada Agustus 2017 keputusan sudah ada," tutur Heri. Yang jelas, kata dia, dalam miniplan tersebut akan terdapat pabrik dan cold storage sehingga hasil produksi nantinya ditujukan pasar industri, seperti hotel, restoran, dan kafe. Adapun perusahaan saat ini baru memiliki satu pabrik di Semarang, Jawa Tengah, dengan empat cold storage yang masing-masing berkapasitas 21 ribu ton.

Tumbuh 158,5%

Dari segi kinerja, Heri menyampaikan pada kuartal I 2017 perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 158,5% menjadi Rp441,08 miliar dari Rp170,62 miliar pada periode sama tahun lalu, dengan pertumbuhan laba kotor sebesar 323% dari sebelumnya Rp19,18 miliar menjadi Rp81,3 miliar.

Pada 2016, dalam setahun penuh perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp966,8 miliar, dengan laba kotor Rp195,1 miliar.

Pada tahun ini, perusahaan menargetkan peningkatan signifikan terhadap angka penjualan, yakni sebesar Rp1,43 triliun dengan perolehan laba kotor sebesar Rp305,16 miliar. Untuk 2018, perusahaan menargetkan perolehan angka penjualan bisa mencapai Rp2,44 triliun serta laba kotor sebesar Rp506,47 miliar. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik