Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa volume pelabuhan menjadi salah satu indikator utama kinerja. Cara itu paling mudah untuk melakukan komparasi kinerja antara satu pelabuhan dan yang lainnya.
“Pelabuhan suatu konektivitas, komparasinya dapat terlihat dari peningkatan volume,” ujar Budi Karya saat menghadiri Konferensi Pelabuhan Dunia yang berlangsung di Bali, akhir pekan lalu. “Jika pelabuhan dikatakan baik tetapi tidak ada peningkatan volume (itu) omong kosong,” sambungnya.
Upaya peningkatan volume itu harus didorong dengan meningkatkan berbagai pelayanan pelabuhan seperti peningkatan keamanan, pelayanan kepada stakeholder. Budi Karya juga menegaskan pentingnya meningkatkan pelayanan kepada shipping line dan produsen agar dapat meningkatkan volume.
“Ada shipping line dari Prancis datang ke Pelindo II (IPC). Ini merupakan lompatan pelayanan Priok kepada masyarakat,” lanjutnya.
Menhub melihat kedatangan kapal tersebut sebagai kemampuan Pelindo II untuk meningkatkan kualitas layanan Priok. Lebih lanjut, dia juga menerangkan perlunya pelabuhan membuat layanan alternatif agar shipping line asing semakin tertarik untuk datang. Salah satu terobosan lain yang diapresiasi oleh Menhub ialah waterway yang dirancang oleh Pelindo II.
“Waterway merupakan proyek dari Pak Elvyn (Dirut Pelindo II Elvyn G Masassya), saya pikir ini proyek yang bagus. Membantu mengurai permasalahan (transportasi) di jalan darat karena kemacetan, sehingga memberikan alternatif kemacetan dengan jalan yang bagus. Kemenhub dan Kementrian PU akan men-support secara bersama agar proyek berjalan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Budi Karya menjelaskan aspek legal dari proyek waterway harus diperhatikan agar legitimasi proyek dapat diandalkan sehingga investor dapat mendapatkan return. Aspek penting dari proyek tersebut ialah peningkatan pengiriman logistik yang jauh lebih cepat daripada menggunakan jalur di darat.
“Saya ke sana kemarin cuma 30 menit, padahal kalau lewat darat bisa 1,5 hari. Bisa dibayangkan kalau biasanya 1,5 hari sekarang bisa lebih cepat. Jadi transportasi lain harus juga berkompetisi,” imbuhnya.
Terbukanya jalur transportasi lewat laut akan membuka jalur ekonomi. Prinsip 'trade follow the ship' itu diyakini Menhub sebagai salah satu upaya untuk menggairahkan perekonomian Indonesia. Peningkatan volume di pelabuhan merupakan salah satu indikator berjalannya perekonomian di suatu daerah.
“Tol laut berfungsi untuk meningkatkan arus masuk dan keluar barang terutama dari Indonesia timur. Sebelumnya kapal singgah di Saumlaki hanya mengirim sembako saja tetapi tidak pernah berpikir untuk mengumpulkan barang dari sana (Saumlaki) untuk dikirim ke jawa,” terangnya.
Menhub juga meminta dukungan dari Pelindo I, II, III, dan IV, Pelni, dan ASDP untuk berkerja sama membangun ‘rumah kita’ dengan mengumpulkan barang dan logistik. Dia juga menyontohkan gudang logistik dapat mengumpulkan produk lokal seperti ikan dan rumput laut dari Saumlaki atau kopra dari Sulawesi.
“Tol laut dengan dukungan gudang logistik dapat meningkatkan volume perdagangan di Indonesia timur. Peningkatkan volume pelabuhan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, harapannya peningkatan ekonomi bisa menjadi 5,7% atau 5,8%,” harapnya. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved