Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Garuda Lantik Direktur Operasi dan Teknik

Dero Iqbal Mahendra
16/5/2017 01:15
Garuda Lantik Direktur Operasi dan Teknik
(Captain Triyanto Moeharsono---Ist)

DIREKTUR Utama PT Garuda Indonesia (persero) Tbk Pahala N Mansury melantik Capt Triyanto Moeharsono sebagai direktur ­operasi dan I Wayan Susena sebagai direktur teknik dan pemeliharaan pada Jumat (12/5). Pelantikan tersebut sekaligus mengakhiri polemik lantaran sebelumnya dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada April lalu, kedua posisi itu dihapuskan.

“Dengan penunjukan itu, keduanya akan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama Garuda Indonesia dalam melaksanakan tata laksana dan fungsi operasional serta teknik dan pemeliharaan,” kata VP Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S Butarbutar, via rilis, Senin (15/5).

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia dinilai melanggar civil aviation safety regulations (CASR) atau peraturan keselamatan penerbangan sipil karena menghapus posisi direktur operasi dan dikretur maintenance. Hilangnya kedua posisi itu juga menyedot perhatian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia bahkan membahas secara khusus persoalan itu dengan manajemen maskapai penerbangan pelat merah itu.

Kala itu Menhub mengatakan posisi direktur operasional dan maintenance di perusahaan penerbangan sangat vital. Ibarat restoran, posisi itu layaknya koki masak. “Jadi kalau tidak ada direktur operasional dan direktur maintenance, bagaimana itu secara komprehensif, secara detail, secara performa?”

Lebih jauh Benny menjelaskan, Capt Triyanto dan Wayan Susena dilantik setelah dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatut-an yang diselenggarakan Kemenhub dan juga telah mendapatkan persetujuan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Sebelum ditunjuk sebagai direktur teknik dan pemeliharaan, I Wayan Susena merupakan direktur base operation di anak perusahaan Garuda Maintenance Facilities (GMF Aero Asia). Adapun Capt Triyanto Moeharsono yang ditunjuk sebagai direktur operasi sebelumnya menjabat sebagai vice president (VP) operation planning & control.


Tambah kursi

Menjelang peak season Lebaran 2017, Garuda Indonesia menyiapkan 61.324 kursi penerbangan ekstra domestik dan internasional. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan traffic penumpang selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2017, yang diperkirakan berlangsung pada 16 Juni 2017 hingga 9 Juli 2017 atau H-10 sampai dengan H+14 Lebaran.

Benny mengatakan kapasitas tersebut dilaksanakan dengan mengoperasikan pesawat berbadan besar (bigger aircraft) serta melalui pengoperasian extra flight. Adapun komposisi penggunaan bigger aircraft dan extra flight tersebut terdiri atas 50.210 kursi untuk rute domestik dan 11.114 kursi untuk rute internasional.

“Melalui penambahan kapasitas penerbangan tersebut, Garuda Indonesia pada periode peak season Lebaran 2017 ini secara total akan mengoperasikan sebanyak 348 frekuensi penerbangan tambahan yang terdiri atas 188 penerbangan ekstra dan 160 penerbangan dengan menggunakan pesawat berbadan besar,” ungkap Benny.

Rute-rute penerbangan domestik dengan peningkatan kapasitas pada tahun ini ialah rute pergi-pulang dari Jakarta menuju Yogyakarta, Padang, Solo, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Selain itu, ada rute pergi-pulang Surabaya menuju Balikpapan, Bandung menuju Denpasar, dan Makassar menuju Balikpapan. Adapun untuk rute internasional ialah rute pergi-pulang Jakarta menuju Kuala Lumpur, Singapura, dan Bangkok. (Pro/Ant/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya