Ucapan Minta Maaf

Ronal Surapradja
14/6/2018 09:10
Ucapan Minta Maaf
(Ronal Surapradja -- MI/ROMMY PUJIANTO)

SAYA mendapat ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H dari Presiden RI Joko Widodo lengkap dengan tanda tangan beliau. Terlepas itu, ditandatangani asli ataupun cetakan tetap membuat saya terharu dan bangga. Enggak semua orang dapatkan? Hehehe. Di saat teknologi membuat ucapan Idul Fitri semakin mudah lewat aplikasi Whatsapp dll, mendapat ucapan berbentuk surat terasa spesial.

Saat ini mungkin banyak di antara kita yang sudah menerima atau mengirimkan ucapan selamat Idul Fitri sekaligus memohon maaf lahir dan batin. Alasannya menghindari sibuknya jaringan telekomunikasi seluler di hari H. Ada yang isinya sama alias template dari tahun ke tahun, ada yang custom tiap tahun berbeda, ada yang berbentuk kata mutiara, ada yang memakai pantun, dan ada juga yang menggunakan kalimat akrab sehari-hari. Silakan saja tergantung selera asal tidak mengurangi niat dan maksud mengucapkan selamat dan meminta maafnya.

Yang harus dipikirkan ialah permintaan maaf tersebut memang setulus hati atau sekadar formalitas? Paket lengkap meminta maaf itu ada tiga tahapan, yakni I'm sorry is a statement, I won't do it again is a promise, dan How do I make it up to you? Is a responsibility.

Takutnya permintaan maaf kita selama ini hanya sampai sebuah pernyataan (statement). Apa artinya permintaan maaf jika kita akan melakukannya lagi? Itu artinya kita memang tidak berniat melakukannya. Makanya setelah mengucapkan maaf harus ada janji (promise) kepada dia yang kita mintai maaf bahwa kita tidak akan mengulanginya lagi. Yang terakhir, tanyakan bagaimana caranya kita memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan, dan kita harus konsekuen melakukannya karena itu ialah sebuah tanggung jawab (responsibility). Itu baru minta maaf yang niat dan sungguh-sungguh.

Ucapan yang paling populer di negara kita saat Idul Fitri adalah minal 'aidin wal faidzin. Sebenarnya ucapan ini sama sekali tidak bersumber dari sunah Nabi, tetapi sebuah 'urf (kebiasaan) yang ada di suatu masyarakat, dalam hal ini terdapat di Indonesia saja. Biasanya ucapan tersebut diikuti dengan kalimat mohon maaf lahir dan batin. Jadi, seolah-olah ucapan minal 'aidin wal faidzin itu memiliki arti mohon maaf lahir dan batin. Padahal, arti sesungguhnya bukan tentang permohonan maaf, melainkan sebuah ungkapan harapan dan doa.

Saya kira mengucapkan selamat hari raya dilanjutkan dengan minal aidzin ataupun taqobbalallahu sama baiknya karena tidak mengandung kesalahan (dosa) dan bermakna kebaikan (doa). Semua kembali ke niat kita saat mengucap atau mengirimkan pesan.

Saya sadar banyak kekurangan dalam menulis sebulan penuh dikolom celoteh ini, termasuk jika ada yang tidak berkenan dengan tulisan ini saya mohon maaf karena ini hanya sejauh pemahaman saya. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya