Puisi-puisi Fuad Saifudin

Sepiring nasi kuning yang lezat dalam perayaan kematiaanku. 

Sang Penopang Seniman Muda Bali

Agung Yudi berkomitmen tinggi untuk mengangkat karya para pelukis muda Ubud ke panggung seni lukis nasional dan dunia. 

Puisi-puisi Dmitry Sukharev

Siapapun tak perlu mengejar waktu, sebab kita menerima kefanaan. 

Surat-surat Kepada Galina

Hidup menamparimu begitu keras membuat kamu belajar dan bertahan meski berlinang air mata. 

ARMA dan Spiritualisme Ubud

Budayawan Agung Rai memastikan Ubud masih menjadi daya tarik seni bagi seniman yang datang ke Pulau Dewata. 

Puisi-puisi Didik Wahyudi

Pada mulanya adalah tubuh, kemudian kata-kata sudah tak penting lagi. 

Puisi-puisi Viktor Bokov

Tak usah banyak keinginan saat mengatakan bahagia. Aku senang sebab kau masih menjadi inspirasiku! 

Puisi-puisi Wiwin Lestari 

Kita hanyalah makhluk Tuhan yang memaknai jalan hidup sebagai penentu harapan. 

Tiga Srikandi Juarai Lomba Cipta dan Baca Puisi Media Indonesia 2023 

Tema-tema yang disajikan di lomba ini sangat baik. Ketiga finalis mampu membaca dengan penuh penjiwaan

Puisi-puisi Zahid Ilyas

Garudaku yang dulu gagah terpampang di dinding rumah, kini tampak terkulai dan nelangsa.

Sajak-sajak Prana Sulaksana

Sekuntum bunga bangkai mengira dirinya cantik selamanya, sebagaimana edelweis menganggap tubuhnya abadi.

Warisan Norbertus Riantiarno

Aku rindu menatap wajahMu, ya Kekasih. Prihatin kerana tuahMu nyaris terkikis.

Pesastra Hebat Tahan Dicela Atawa Diejek 

Tujuh karya sastra Rusia yang tidak terkenal semasa penulisnya hidup, namun dibaca secara meluas kini. 

Sajak-sajak Norham Wahab

Angkringan Mbak Sri sudah tak ada lagi. Hanya wajah pucat kursi taman dan tiang besi. 

Sajak-sajak Sergey Yesenin

Lebih baik sekuntum mawar daripada gadis yang fana. Jangan kau menyiksaku dengan perjanjian.

Sajak-sajak Aan Taupuat

Tangan tulusku menggerayangi lukisan sendu sedang matamu menyimpan seribu rindu. 

Sajak-sajak Hasrianti Silondae

Engkau bangunkan kami dengan butir-butir hujan, yang membekas di antara kaca jendela, dan berkarat lantaran debu kemarau. 

Sajak-sajak Malek Haddad 

Dari tanah aku berdiri, lonceng kematian meluncur melewati dahiku seperti percikan keringat. 

Sajak-sajak Iwan Jaconiah

Aku dan kamu berjalan dalam keramaian, menelusuri kota tua yang abadi diselimuti kabut beku. 

Sajak-sajak Alif Ichsan 

Sepotong Desember yang kau cari ada di sakumu.

Belajar dari Kasus Oknum Petugas Keamanan di Pematangsiantar

Suara Mosi tak Percaya kepada Menteri Kesehatan

Seni Mendengarkan di Era Digital