Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Bentang-membentang Kanvas

(Abdillah M Marzuqi/M-2)
04/9/2016 01:00
Bentang-membentang Kanvas
(MI/ABDILLAH M MARZUQI)

DARI jauh, warna itu seolah memudar. Sekian jarak diambil, merah berubah menjadi jingga. Secara pelahan dan amat perlahan, warna itu seakan memberontak, berusaha kabur dari bentuk semula, kemudian menjelma menjadi warna lain. Karya yang dipamerkan Arkiv Vilmansa punya judul unik. Kanvas hasil gubahannya ditajuki dengan angka dan derajat. Mirip seperti peta dengan garis bujur dan garis lintang. Kurator pameran Rifandy Priatna mengungkapkan Bentang Cahaya merupakan pengembangan gagasan serta eksplorasi medium seni yang berasal dari pengalaman personal Arkiv Vilmansa. Setidaknya, terdapat beberapa hal menarik tentang Arkiv yang berturut dan berpengaruh dalam pameran ini. Pertama, kecintaan Arkiv terhadap studi arsitektur lanskap. Kedua, kekagumannya terhadap warna dari berbagai tokoh serta karakter kartun. Ketiga, keputusannya mendalami ilmu agama secara lebih mendalam.

Hijrah Rasulullah
Arkiv terilhami oleh kisah perjalanan hijrah Rasulullah SAW bersama para sahabat, dari Mekah ke Madinah, dengan tujuan meninggalkan keburuk­an untuk menuju kebaikan. “Pada seri karya kali ini, Arkiv mengambil citraan peta topografi dari beberapa wilayah yang disinggahi Rasulullah SAW. Arkiv kemudian menggabungkan citraan peta topografi tersebut dengan berbagai pengalaman hidupnya,” tegas Rifandy Priatna dalam kuratorialnya.Pengendapan dari semua itu pada akhirnya mewujud menjadi rangkaian karya. Garis-garis lentur nan dinamis mengalir tersusun rapi dan harmonis pada kanvas dengan berbagai ukuran dan bentuk. Warna yang menenangkan serta transisi tonal yang halus mengha­dirkan ilusi tentang intensitas cahaya yang halus dari gelap menuju terang.

Tidak ada kontras berlebih dalam penggambaran area geografis dari sebuah wilayah yang kemudian direka ulang dengan cara pengambilan citraan dari ketinggian tertentu. Tidak tampak detail yang tidak diperlukan. Bentang alam dari sebuah wilayah dalam lukisan Arkiv kini tampak seperti hamparan (bentang) cahaya. “Semua tampak terukur, terkendali seakan dilukis dalam keadaan yang penuh dengan ketenangan tanpa ketergesaan,” lanjutnya. ‘Dalam Bentang Cahaya Arkiv tidak hanya sedang melakukan pemetaan ulang wilayah geografis dari sebuah peristiwa bersejarah yang menjadi panduan serta memiliki dampak besar bagi kehidupan umat muslim hingga masa kini. Hijrah membawa Arkiv pada babak baru dari kehidupan serta keseniannya’, tulis Rifandy Priatna dalam kuratorial. Perpindahan dari gelap menuju terang serta setiap transisi yang berada di antara keduanya memberikan makna serta keindahan tersendiri dari perjalanannya menuju cahaya. Dalam prosesnya secara tidak langsung, Arkiv juga sedang memetakan ulang posisi dirinya serta hubungannya dengan Sang Pencipta. Sudah sampai di manakah langkah yang diayunkan untuk menuju cahaya (kebaikan) tersebut di akhir hari nanti. (Abdillah M Marzuqi/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya