Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KECUKUPAN asupan cairan bagi tubuh adalah hal yang sangat penting untuk dipenuhi setiap hari. Namun meskipun begitu, apabila mengonsumsi air mineral dalam jumlah berlebihan juga bisa memiliki dampak negatif pada tubuh.
Dalam ilmu kesehatan, kelebihan konsumsi air putih atau air mineral disebut sebagai hiperhidrasi atau intoksikasi air. Kondisi tersebut dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak air mineral:
Baca juga: Ahli Jelaskan Banyak Minum Air Sama Bahayanya dengan Dehidrasi
1. Gangguan Keseimbangan Elektrolit
Mengonsumsi terlalu banyak air mineral bisa mengencerkan kadar elektrolit penting dalam tubuh, seperti natrium, kalium, dan klorida. Keseimbangan elektrolit yang tepat penting untuk fungsi normal sel, otot, dan sistem saraf. Gangguan ini bisa menyebabkan gejala seperti kelemahan, kebingungan, kram otot, dan dalam kasus yang ekstrem, bahkan dapat berpotensi mengancam nyawa.
2. Dilusi Darah
Jika terlalu banyak air dikonsumsi dalam waktu singkat, darah dalam tubuh dapat menjadi terlalu encer. Ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai "hiponatremia", yaitu kadar natrium dalam darah menjadi terlalu rendah. Hiponatremia dapat mengakibatkan mual, muntah, sakit kepala, kebingungan, dan dalam kasus yang serius, dapat berdampak pada fungsi otak dan bahkan koma.
Baca juga: Kulit Anda Mudah Dehidrasi? Waspada Penuaan Dini
3. Beban Pada Ginjal
Ginjal bertanggung jawab untuk memproses dan mengeluarkan kelebihan air dari tubuh. Mengonsumsi terlalu banyak air dalam waktu singkat dapat menempatkan beban ekstra pada ginjal dan meningkatkan produksi urine. Ini bisa menjadi masalah terutama bagi individu dengan masalah ginjal atau kondisi medis tertentu.
4. Gangguan Pencernaan
Minum terlalu banyak air saat atau segera setelah makan dapat mengganggu proses pencernaan. Cairan yang berlebihan dalam lambung bisa mengencerkan enzim pencernaan dan asam lambung, yang bisa menghambat pencernaan makanan.
5. Tekanan Darah Rendah
Konsumsi berlebihan air juga bisa menyebabkan tekanan darah menjadi rendah, terutama jika elektrolit seperti natrium menjadi terlalu encer dalam darah. Ini bisa menyebabkan gejala seperti pusing, pingsan, atau bahkan kolaps.
Penting untuk mengonsumsi air dengan seimbang dan merasa haus sebelum minum. Kebutuhan air setiap individu dapat bervariasi berdasarkan faktor seperti aktivitas fisik, cuaca, dan keadaan kesehatan. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang pola minum atau keseimbangan elektrolit Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis.
(Z-9)
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap orang memiliki kebutuhan jumlah asupan air yang berbeda-beda.
Sumber air yang dikonsumsi masyarakat bisa terkontaminasi zat lain dari pipa yang berkarat maupun lokasi limbah dan pembuangan industri yang berbahaya bagi kesehatan.
Mineral esensial ini membantu tubuh mempertahankan keseimbangan cairan, mendukung kerja jantung dan otot, serta menjaga konsentrasi.
Mengonsumsi air dari kemasan wadah polikarbonat tidak berdampak negatif terhadap kesehatan. Masyarakat juga diminta mengikuti BPOM terkait keamanan pangan.
Meskipun di kawasan dataran tinggi Dieng memiliki suhu udara dingin, tidak serta merta membuat kulit kita tidak terpapar sinar matahari langsung karena itu wajib pakai sunscreen
Pembuktian kandungan Bromat, dilakukan guna menopang dan menunjang kualitas dari produk secara berkelanjutan mulai dari bahan baku air alami, proses dan produknya.
Pada momen mudik Lebaran 1445 H, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) membuka posko di beberapa lokasi. Posko mudik ini disebut Opor Bu Bidan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved