KEHADIRAN sebuah novel kriminal dan petualangan dari tangan penulis dalam negeri mungkin sudah cukup lazim. Namun, jika novel serupa diperkaya dengan narasi sejarah dan peta politik dunia, bukan hal yang banyak ditemui. Hal itulah yang menjadi suguhan utama penulis Eddri Saputra, alias ES Ito, dalam novel terbarunya, Komsi Komsa.
Novel yang diterbitkan Falcon Publishing tersebut menceritakan perjalanan hidup pemuda asal Bandung, Sampurasun. Ia lelaki muda yang menghabiskan hampir satu dekade usia kepala duanya dengan perjalanan tak biasa yang penuh ketegangan dan bahaya.
Kisah berawal ketika sosok Sampurasun, yang kemudian menyebut dirinya sebagai Sam, memutuskan untuk berhenti dari pendidikan militer di Saipan. Sempat putus asa dan ingin bunuh diri, Sam kemudian mendapat kesempatan langka untuk berkuliah di University of California Los Angeles (UCLA), AS.
Pertemuannya dengan dokter PBB bernama Ted yang membuatnya mendapat kesempatan tersebut. Sam dibantu Ted untuk bisa berkuliah di UCLA di jurusan ekonomi. Sang dokter juga membiayai kebutuhan Sam dengan harapan Sam dapat menjadi intelektual baru di Indonesia kelak.
Dalam perjalanannya menempuh pendidikan di UCLA, Sam malah terjebak dalam jeratan utang akibat judi. Teman baru yang ia temui di hotel, Angus, merupakan sosok yang bertanggung jawab mengajaknya berkenalan dengan dunia judi di LA.
Demi melunasi utangnya, Sam terpaksa terjerumus dalam serangkaian pekerjaan ilegal. Mulai penyelundupan narkoba, senjata api, hingga manusia. Puncaknya, ia bahkan dijebak untuk ikut terlibat dalam skenario rencana pembunuhan Bung Karno. Semuanya sulit ia hindari hingga membuat Sam seakan berada dalam lingkaran setan.
Meski menjalani hidup dengan ketegangan yang penuh mara bahaya, Sam sesungguhnya juga menikmati apa yang ia kerjakan. Jiwa mudanya seakan tertantang untuk bisa menyelesaikan setiap misi rahasia yang ia jalani.
Peran Sam yang awalnya semata-mata untuk kepentingan pribadi demi melunasi utang dan kesenangan, seiring waktu berubah menjadi hal yang di luar kendali dan nalarnya. Kiprahnya menjadi sentral dalam berbagai pergolakan politik dunia, perang saudara, hingga berbagai konflik kepentingan para elite global di era pascaperang dunia kedua sekitar 1950-an.
Semakin dalam Sam terlibat, semakin sulit baginya menebak siapa tokoh utama di balik semua pekerjaan yang ia jalankan selama ini. Pertanyaan-pertanyaan bermunculan tentang dalang di balik setiap tindakan yang ia lakukan, hingga pertanyaannya tentang sosok-sosok yang selama ini ia anggap teman dan musuh. Semuanya menjadi misteri yang harus ia pecahkan dengan proses yang tak mudah dan berisiko.
Perjalanan kisah Sam tak hanya berlangsung di Indonesia, Saipan, dan AS. Petualangannya berlanjut hingga Tibet, India, Vietnam, Afrika Utara, hingga negara-negara di Eropa. Sampurasun yang awalnya hanya seorang pemuda berkeinginan keras dan sulit diatur asal Bandung, berubah menjadi sosok penting yang paling dicari oleh agen-agen intelijen banyak negara di dunia.
Sejarah dunia
Tak sekadar petualangan yang seru dan menegangkan, kekuatan utama novel ini juga terletak pada narasi sejarah yang dihadirkan penulis dalam setiap pekerjaan yang dilakukan Sam. Setiap pekerjaan yang ia lakukan di berbagai negara memiliki hubungan dengan peristiwa-peristiwa sejarah penting yang benar-benar terjadi di dunia era 1950-an.
Di antaranya perang antikomunis yang digalakkan AS lewat berbagai aturan ketat hingga pelibatan CIA untuk menumpas pembela komunis di AS. Terdapat juga narasi politik di Tiongkok dan perang saudara di India dan Tibet. Hingga pergolakan sosial politik di momen revolusi Kuba di bawah kepemimpinan Fidel Castro dan Che Guevara.
Seperti diketahui, menarasikan peristiwa-peristiwa sejarah menjadi sebuah bacaan yang menarik bukan hal yang mudah dilakukan. Penulis Komsi Komsa membuktikan sebaliknya.
Penulis berhasil menyertakan peristiwa-peristiwa sejarah hingga berbagai informasi penting tentang politik dunia hingga begitu menyatu di kisah Sam. Tak sekadar selingan atau memperkaya latar, peristiwa-peristiwa sejarah yang dihadirkan sesungguhnya merupakan bagian utama cerita yang tak bisa begitu saja dilewatkan.
“Sam seperti pesakitan dalam penantian tanpa ujung. Penolakan Che Guevara membuat Lalla terpaksa meninggalkannya di Sierra de Escambray. Di antara dataran tinggi dan rawa-rawa Sam hanya bisa mendengarkan kabar dari pertempuran. Escambray dipenuhi oleh gerilyawan-gerilyawan kelas dua, para petani yang terpaksa memanggul senjata. Gosip lebih cepat tersebar jika dibandingkan dengan makanan. Kemenangan demi kemenangan semakin mendekatkan Lalla dengan Che Guevara,” halaman 314.
Bukan hanya peristiwa sejarah yang dinarasikan dengan ringan dan menarik, membaca novel ini juga akan membuat pembaca seakan ikut bepergian keliling dunia. Penggambaran setiap wilayah yang disinggahi Sam dalam menjalankan tugas ilegalnya dihadirkan penulis dengan dengan mendetail dan hidup.
Tak akan sulit bagi pembaca untuk membayangkan sudut-sudut kelam di kawasan judi LA, suasana penuh kompetisi antarakademisi di UCLA, kawasan hutan dan desa adat di ketinggian Tibet, serta wilayah-wilayah perbatasan negara di pinggiran Amerika dan Eropa. Hingga yang tak kalah menarik ialah sisi lain dari Kota Bandung yang di era tersebut menjadi tuan rumah gelaran perdana Konferensi Asia Afrika.
Penulis juga terlihat dengan sangat jelas menjadikan buku ini sebagai sarana penyampai pikiran dan pandangan politisnya. Mulai cara penyampaian kisah tentang sikap antikomunis yang dilakukan AS hingga pandangannya tentang berbagai perang yang terjadi akibat perbedaan ideologi-ideologi yang ada di berbagai negara.
“Peperangan ideologi dunia ini ialah kutukan terburuk untuk umat manusia. Bangsa-bangsa yang harusnya disatukan untuk memerbaiki nasib hidup, dipisahkan oleh gagasan-gagasan tidak kasatmata. Aku melihat bagaimana ideologi memperbudak manusia di setiap benua. Dalam parta-partai politik, milisi bersenjata dan bahkan dalam urusan kemanusiaan,” halaman 183.
Meski dipenuhi dengan latar belakang peristiwa dan informasi sejarah dunia, cerita petualangan tokoh Sam juga tidak dikesampingkan oleh penulis. Keseruan dan ketegangan dari setiap aksi Sam memuluskan pekerjaan ilegalnya tetap menjadi sisi menarik dari setiap halaman dalam novel.
Tipu daya, trik, hingga kelihaian Sam dalam memperdaya lawan dan pihak yang akan menghalangi pekerjaannya disajikan dalam bentuk tontonan ala film-film Hollywood yang penuh kejutan. Gaya khas penipu ulung dalam tokoh film Hollywood yang dibalut dengan peristiwa dan kisah sejarah dunia yang melegenda.
Bagi yang pernah membaca novel Catch Me if You Can karya Frank William Abagnale, perjalan Sam keliling dunia mungkin memiliki kemiripan dengan yang dialami Abagnale. Jika Abagnale menipu dengan memalsukan cek demi kesenangan pribadi dan hidup mewah, Sam melakukannya demi menantang rasa penasarannya yang juga didukung oleh desakan-desakan para penjahat ulung di sekitarnya.
Mulai memalsukan identitas, memperdaya warga lokal, menarik perhatian kaum wanita dengan pesonanya, hingga mengelabuhi seisi bandara dengan menyamar sebagai pilot yang dikerumuni pramugari. Semuanya diceritakan dengan epik dan tak jarang menggelitik.
Kesabaran
Gaya bertutur ES Ito dalam buku ini sangat khas dan memiliki kemiripan dengan dua novelnya sebelumnya. Setiap bab dalam buku memiliki kisah dengan misteri dan teka-tekinya tersendiri. Karena itu, pembaca harus bersabar agar dapat menemukan jawaban yang merupakan gabungan dari puzzle-puzzle cerita di setiap bab sebelumnya.
Bagi yang menggemari cerita petualangan dengan bumbu aksi dan thriller yang ringan, membaca Komsi Komsa mungkin akan menjadi pekerjaan berat di awalnya. Namun, semakin jauh halaman terbuka, teka-teki akan mulai terungkap dan membuat pembaca tertegun dengan kejutan-kejutan yang hadir dari setiap tokohnya.
Kehadiran Komsi Komsa memperkaya opsi bacaan bermuatan pengetahuan dan sejarah dunia dengan sajian yang tak membosankan. Novel come back ES Ito setelah Rahasia Meede yang ia terbitkan 14 tahun silam juga bisa jadi pilihan bagi para pencinta cerita thriller, suspense, hingga ragam kisah konspirasi dunia yang tak terbatas. (M-2)
_______________________________________________________________________________________________
Judul: Komsi Komsa
Penulis: ES Ito
Penerbit: Falcon Publishing
Tahun: Desember 2021
ISBN: 978-602-6714-72-5