Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RAKSASA fesyen asal Swedia, H&M, membuat langkah baru demi alasan lingkungan sekaligus untuk menarik simpati pelanggan. H&M secara resmi menjual produk busana bekas atau preloved di situs resmi mereka.
Sebagai permulaan, program penjualan produk preloved tersebut baru dilakukan di Swedia. Dilansir dari fashionunited.uk, Selasa, (8/2), fitur preloved di laman H&M Swedia akan memungkinkan warga Swedia membeli atau menjual produk busana H&M yang mereka miliki. Tak hanya merek H&M, merek lain yang masih berada di naungan induk usaha H&M juga dapat dijajakan di sana, termasuk dari Asos, Nike, dan Zara.
Setelah Swedia, rencananya fitur serupa juga akan dihadirkan di Jerman dan kemudian negara-negara lain. "Secara bertahap kami akan meningkatkan jumlah merek yang dapat terlibat dan juga jangkauan negaranya," ujar Sustainability Manager H&M, Felicia Reuterswärd.
Ia mengatakan, program baru tersebut salah satu langkah konkret dari komitmen H&M untuk menghidupkan budaya fesyen yang berkelanjutan. Kehadiran laman dengan fitur jual beli preloved H&M dan merek-merek besae lainnya diyakini Reuterswärd dapat menjadi langkah besar dalam upaya tersebut.
"Kita akan membuat pandangan masyarakat berubah dan menganggap bahwa normal saja menggunakan pakaian preloved. Itu sangat penting untuk fesyen berkelanjutan," ujarnya. (M-1)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Pameran ini menjadi momen strategis bagi perusahaan guna memperkuat peran mendorong industri nasional menuju keberlanjutan.
SETIAP aktivitas mencuci pakaian berdampak langsung terhadap lingkungan, mulai dari penggunaan air, listrik, hingga limbah yang dihasilkan.
Jadi terhadap sumber daya yang digunakan dan juga berorientasi pada siklus hidup serta menerapkan disain pasif maupun disain aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved