Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Manfaat Besar dari Rutin Konsumsi Kacang Kenari

Nike Amelia Sari
31/8/2021 12:20
Manfaat Besar dari Rutin Konsumsi Kacang Kenari
Kacang kenari atau walnut.(One Day/ Unsplash)

KACANG kenari atau walnut memiliki manfaat besar untuk memerangi kolesterol jahat. Konsumsi secangkir kacang kenari setiap hari selama dua tahun dapat menurunkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL), yang dikenal sebagai "kolesterol jahat,". Demikian hasil studi terbaru yang diterbitkan hari ini di jurnal unggulan American Heart Association Circulation.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kacang-kacangan pada umumnya, dan kenari pada khususnya, dikaitkan dengan tingkat penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah. Salah satu alasannya adalah mereka menurunkan kadar kolesterol LDL," kata salah satu penulis studi Emilio Ros, MD, Ph.D., Direktur Lipid Clinic di Endocrinology and Nutrition Service of the Hospital Clínic of Barcelona di Spanyol, seperti dilansir dari sciencedaily.com, Minggu (30/8). 

Kenari menjadi sumber yang kaya asam lemak omega-3 (asam alfa-linolenat), yang telah terbukti memiliki efek yang sangat baik untuk kesehatan jantung. "Penelitian telah menunjukkan bahwa partikel LDL kecil dan padat lebih sering dikaitkan dengan aterosklerosis, plak atau timbunan lemak yang menumpuk di arteri," lanjutnya.

Penelitian itu dilakukan dari Mei 2012 hingga Mei 2016 dan melibatkan 708 peserta berusia antara 63 dan 79 (68% wanita) yang sehat, orang dewasa yang hidup mandiri yang tinggal di Barcelona, Spanyol, dan Loma Linda, California. Peserta secara acak dibagi menjadi dua kelompok yaitu intervensi aktif dan kontrol. Mereka yang dialokasikan ke kelompok intervensi menambahkan sekitar setengah cangkir kenari ke dalam makanan sehari-hari mereka yang biasa, sementara peserta dalam kelompok kontrol tidak makan kenari apa pun.

Setelah dua tahun, kadar kolesterol peserta diuji, dan konsentrasi serta ukuran lipoprotein dianalisis dengan spektroskopi resonansi magnetik nuklir. Tes lanjutan ini memungkinkan dokter untuk lebih akurat mengidentifikasi fitur lipoprotein terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular.

Hasil temuan studi yang didanai oleh Komisi Kenari California ini menunjukkan bahwa pada dua tahun, peserta dalam kelompok kenari memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih rendah, rata-rata 4,3 mg/dL, dan kolesterol total diturunkan rata-rata 8,5 mg/dL.  Konsumsi harian kenari mengurangi jumlah partikel LDL total sebesar 4,3% dan partikel LDL kecil sebesar 6,1%. Perubahan konsentrasi dan komposisi partikel LDL ini dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.

Kolesterol Intermediate Density Lipoprotein (IDL) juga menurun. Diketahui bahwa kolesterol IDL adalah prekursor LDL dan mengacu pada kepadatan antara lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas sangat rendah. Dalam dekade terakhir, kolesterol IDL telah muncul sebagai faktor risiko kardiovaskular lipid yang relevan terlepas dari kolesterol LDL.

Perubahan kolesterol LDL di antara kelompok kenari berbeda berdasarkan jenis kelamin yaitu pada pria, kolesterol LDL turun sebesar 7,9% dan pada wanita sebesar 2,6%. "Untuk individu dengan kadar kolesterol darah tinggi, pengurangan kolesterol LDL setelah diet yang diperkaya kacang mungkin jauh lebih besar," kata Ros.

"Makan segenggam kenari setiap hari adalah cara sederhana untuk meningkatkan kesehatan jantung. Banyak orang khawatir tentang kenaikan berat badan yang tidak diinginkan ketika mereka memasukkan kacang ke dalam makanan mereka. Studi kami menemukan bahwa lemak sehat dalam kenari tidak menyebabkan peserta menambah berat badan," lanjutnya.

Menurut American Heart Association, kenari sangat tinggi asam lemak omega-3, lemak sehat jantung yang sama yang ditemukan pada ikan berminyak. Ukuran porsi adalah segenggam kecil atau 1,5 ons kacang utuh atau 2 sendok makan mentega kacang. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya