Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
CEMARAN plastik dan bahan terkait plastik telah banyak diberitakan membuat berbagai masalah kesehatan dan lingkungan. Kini, hasil penelitian terbaru dari Pakar Epidemiologi Lingkungan yang berpraktek di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, Amerika Serikat, Shanna Swan cemaran bahan pembuat palstik dapat memengaruhi vitalitas pria.
Bahan kimia yang dimaksud ialah ftalat, dimana senyawa ini dapat memengaruhi sistem endokrin manusia. Swan mengutarakan hal tersebut dalam buku terbarunya 'Count Down: How Our Modern World Is Threatening Sperm Counts', yang akan dirilis April mendatang. Ia menjelaskan pencemaran ini pada kenyataannya turut memberikan perubahan fisik, dimana bayi-bayi akan terlahir dengan penis yang lebih kecil.
Swan menyebut efek itu sebagai sindrom ftalat. Fenomena tersebut ia temukan dalam suatu uji coba tikus yang janinnya dipapar ftalat. Dalam prosesnya senyawa ini rupanya dapat meniru hormon estrogen hingga akhirnya mengganggu produksi hormon alami dalam tubuh manusia.
"Kondisi reproduksi saat ini tidak dapat berlanjut lebih lama lagi tanpa mengancam kelangsungan hidup manusia," kata Swan, seperti dilansir dari Metro.co.uk, Kamis, (25/3).
Swan mengatakan temuan ini juga memengaruhi perkembangan seksual dan perilaku orang dewasa. Fakta lain yang ia temukan adalah, pria yang hidup saat ini ternyata hanya mewarisi setengah jumlah sperma kakeknya, yang oleh karena itu kesuburan pria di seluruh dunia kini telah menurun lebih dari 50% setidaknya dalam 50 tahun terakhir. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved