Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Eksplorasi Kaligrafi dan Karya Abstrak di Louvre Abu Dhabi

Galih Agus Saputra
17/2/2021 11:59
Eksplorasi Kaligrafi dan Karya Abstrak di Louvre Abu Dhabi
Pameran Kaligrafi dan Abstraksi di Louvre Abu Dhabi.(Instagram Louvre Abu Dhabi )

The Louvre Abu Dhabi yang selama ini dikenal sebagai salah satu museum terbesar di jazirah Arab akan menggelar pameran temporer perdananya di 2021. Kali ini tema yang mereka suguhkan ialah 'Abstraction and Calligraphy — Towards a Universal Language' dan akan dibuka pada Rabu, 17 Februari hingga 12 Juni mendatang.

Ketua Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (DCT) Abu Dhabi, Khalifa Al Mubarak mengatakan pameran ini merupakan kelanjutan rencana penting yang disiapkan DCT sejak tahun lalu. Lukisan abstrak dan kaligrafi dipamerkan bukan hanya karena dibuat seniman terkemuka di dunia, akan tetapi karena ia juga menceritakan kisah penemuan dan inspirasi lintas waktu, budaya dan geografi.

"Terlepas dari tantangan yang dihadapi karena pandemi global, kami telah menyampaikan inisiatif budaya baru yang inovatif dan ambisius bersama dengan beragam program budaya dinamis yang menargetkan semua segmen komunitas Abu Dhabi," kata Al Mubarak, seperti dilansir Gulf News.

Direktur Louvre Abu Dhabi, Manuel Rabaté menjelaskan pihaknya kali ini turut mengundang Didier Ottinger. Kurator asal Perancis tersebut akan memberikan eksplorasi hubungan dua bahasa visual yang terjalin erat dalam karya abstrak dan kaligrafi. "Louvre Abu Dhabi akan menawarkan kepada audiens eksplorasi bahasa universal melalui piktogram, tanda, simbol, garis, dan jejak tangan seniman," terangnya.

Direktur Manajemen Ilmiah, Kuratorial, dan Koleksi Louvre Abu Dhabi, Souraya Noujaim mengatakan beragam tanda, kaligrafi, dan ideogram budaya non-Barat selama ini telah menjadi perhatian seniman yang melahirkan karya abstrak, yang di sisi lain turut mendominasi seni di abad 20. Secara intuitif, ia telah menjadi model yang cukup penting, dimana huruf-huruf itu hadir melalui deklamasi hingga grafiti di seluruh Asia dan Afrika Utara.

"Dimensi gerakan dan huruf yang hampir mistis ini menggema dalam gerakan Hurufiyya Arab. Pentingnya perkembangan karya abstrak kontemporer tidak boleh diremehkan. Oleh karena itu, pameran ini bertujuan untuk menyatukan karya-karya dari Timur dan Barat, dan untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari seni Barat dari berbagai bentuk kaligrafi yang termasuk dalam budaya dan sistem penulisan dan pemikiran yang sangat asing saat itu," katanya.

Pameran 'Abstraction and Calligraphy — Towards a Universal Language' sendiri nantinya akan menampilkan 86 lukisan, termasuk 80 karya pinjaman dari lembaga mitra yakni rumah seni modern dan kontemporer di Paris, Centre Pompidou. Karya-karya itu lahir dari tangan-tangan seniman seperti  seperti Paul Klee, André Masson, Wassily Kandinsky, Cy Twombly, Lee Krasner, hingga Jackson Pollock.

Tak hanya itu, pameran juga akan berfokus pada seniman Arab abad 20 hingga 21, seperti Dia Azzawi dan Anwar Jalal Shemza,  Ghada Amer, Shirazeh Houshiary, hingga Mona Hatoum. Karya mereka dipilih karena bentuk huruf yang mereka buat selama ini telah membebaskan tulisan dari linguistik murni, yang oleh karena itu pula membentuk investasi pada nilai artistik baru.  

Pameran 'Abstraction and Calligraphy — Towards a Universal Language' dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama berfokus pada piktogram peradaban kuno Mesopotamia dan Mesir.

Bagian kedua membahas tanda-tanda yang mengambil alih piktogram atau yang mematahkan keterikatan antara tulisan dengan citra visual. Sementara bagian ketiga akan mengungkapkan bagaimana seniman Barat menggabungkan energi kaligrafi Timur untuk menghasilkan garis bebas dan cair dalam sapuan kuas. Adapun bagian terakhir akan berfokus pada cara seniman dan penyair di seluruh dunia memasukkan unsur kaligrafi dalam karya seninya. ( GulfNews/M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik