Pria ini Merawat Ribuan Anjing dan Ratusan Kucing di Rumahnya

DUA puluh tahun lalu, Wen Junhong menyelamatkan seekor anjing terlantar dari jalan-jalan di Chongqing di barat daya Tiongkok. Sekarang, ada lebih dari 1.300 anjing di rumahnya dan kemungkinan terus bertambah.

Setelah memelihara anjing pertama itu, seekor anjing peking yang diberi nama Wenjing (artinya lembut dan pendiam dalam bahasa Tiongkok), Wen merasa tidak bisa berhenti. Dia khawatir hewan-hewan itu tersesat di jalanan, kecelakaan, atau diculik untuk perdagangan daging anjing.

"Penting untuk menjaga anjing-anjing ini. Masing-masing dari kita harus menghormati kehidupan, dan Bumi bukan hanya untuk manusia tetapi untuk semua hewan," ujar Wen kepada AFP, Senin (7/12).

Di Tiongkok, hobi memelihara anjing dianggap sebagai hobi kaum borjuis dan dilarang di bawah kepemimpinan Mao, pendiri Partai Komunis di negara itu .

Setelah Mao wafat, pandangan tentang hewan peliharaan itu pun berubah drastis. Kepemilikan anjing pun meningkat pesat, tetapi negara tersebut masih belum memiliki undang-undang kesejahteraan. Menurut badan amal Animals Asia, ada puluhan juta anjing dan kucing yang terlantar di Tiongkok.

Hewan-hewan liar di perkotaan itu jarang disterilkan sehingga memperburuk masalah dan membuat pusat penyelamatan hewan kewalahan lantaran kekurangan dana.

Selain hewan peliharaan yang ditinggalkan dan terlantar yang secara teratur ditinggalkan di halaman depan rumahnya, Wen juga menerima pangggilan dari para pemilik anjing yang tidak sanggup lagi merawat hewan peliharaannya.

Selain merawat anjing, pria berusia 68 tahun itu juga menampung seratus kucing, empat kuda, dan kelinci, serta burung di rumahnya. "Beberapa orang mengatakan saya psikopat," ujar Wen. (M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Adiyanto