Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
TAKDIR memang lebih kuat daripada impian sendiri. Inilah yang dialami Pukka Simbolon yang meski sudah berliku mengejar cita-citanya, nyatanya mendapati takdir mengarahkan ke jalan hidup berbeda.
Pemuda kelahiran Pintusona, Sumatra Utara, ini mengorbankan impiannya untuk berkuliah di jurusan fotografi atau desain grafis lantaran masalah finansial saat merantau ke DI Yogyakarta.
Di Kota Pelajar itu ia kemudian berkuliah di jurusan agrobisnis. Setelah lulus kuliah pada 2014, Pukka mencari peruntungan ke Jakarta dan tetap mencari pekerjaan yang berhubungan dengan fotografi . Setelah tiga tahun bekerja, ia memutuskan kembali ke Yogyakarta dan membuka studio foto sendiri. Nahas, usahanya hanya mampu bertahan beberapa bulan lantaran kalah bersaing dengan studio-studio besar.
Di tengah keterpurukan tersebut, Pukka mendapat jalan kembali ke bidang yang bersinggungan dengan kuliahnya. Ide itu datang setelah ia menonton berbagai video pertanian yang ada di Youtube. Ia merasa belum ada video yang menarik dan menunjukkan kehebatan petani.
“Saya mau bikin konsep video yang menarik. Saya ingin menunjukkan bahwa petani kita itu hebat, enggak gengsian, punya teknologi sederhana, tapi bisa dimanfaatkan untuk mengolah lahan yang luas. Saya ingin menunjukkan petani kita itu enggak miskin, banyak yang berduit, tapi karena tidak tinggal di kota jadi enggak mentereng,” jelas Pukka.
Karena tak mau menyuguhkan konten yang asal-asalan, Pukka rutin memburu petani-petani inspiratif di sekitaran Yogyakarta sebagai konten kanalnya yang bernama Capcapung.
“Mereka senang setelah tayang di Youtube, banyak pengunjung ke tempat mereka. Itu, menurut saya, adalah kebahagiaan yang tidak bisa ditakar. Kalau kerja itu ibadah, ya, di sinilah saya merasakannya karena bisa bantu para petani ini,” papar pria berusia 29 tahun itu.
Kini Capcapung telah memiliki 872 ribu subscriber. Meski konten yang diangkat Pukka sangat tersegmen, itu pula yang kemudian membuat Capcapung banyak dirujuk sebagai referensi tentang pertanian masa kini.
“Pertanian itu tidak hanya bertani, tapi juga ada mengurusi teknologi dan promosinya. Nah, saya masuk di promosinya. Kalau bapak saya bawa cangkul, saya bawa tripod untuk support petani Indonesia,” pungkasnya sembari berkelakar. (Bus/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved