Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ramadan Nusantara yang Segar

(Wan/M-3)
26/5/2019 00:20
Ramadan Nusantara yang Segar
Menu Ramdan di The Westin, Kuningan, bernama gohu salmon.(DOK THE WESTIN)

POTONGAN ikan salmon berbentuk dadu kecil itu ditaruh dalam mangkuk berukuran besar, kemudian ditambahkan beberapa bahan lainnya. Salmon dalam kondisi mentah itu menjadi bahan utama sajian pembuka dalam menu Ramdan di The Westin, Kuningan, bernama gohu salmon.

Gohu sebenarnya tak asing di Indonesia. Sajian khas Sulawesi ini biasanya ditemui di wilayah Makassar, Manado, hingga Ternate. Bedanya, gohu di daerah sana bukan menggunakan salmon, melainkan tuna yang jumlahnya cukup melimpah.

Chef Denny dari The Westin Hotel sengaja memodifikasinya dengan salmon yang tak kalah kandungan nilai lemak baik. "Makanan ini banyak ditemui di Makassar dan sekitarnya. Biasanya masyarakat pakai tuna, tapi kali ini saya pakai salmon yang mengandung banyak lemak baik," kata chef Denny saat konpers peluncuran menu Ramadan di The Westin Hotel Kuningan, Jakarta, akhir April.

Penyajian gohu terbilang sangat sederhana dan mudah, yakni 50 gram ikan berwarna oranye itu dicampur dengan 5 gram bawang putih goreng, 2 lembar daun kemangi, 1 lembar daun jeruk, 1 cabai merah dan hijau, 10 ml cuka, 50 ml air, 10 gram gula jawa, dan 20 ml air asam jawa.

"Biasanya orang lokal juga menambahkan jahe, tapi saya tidak pakai jahe karena khawatir nanti rasanya terlalu banyak padanan rempah dan kuat," ungkap chef Denny. Kemudian sajian ini didiamkan selama 10-15 menit di lemari pendingin agar semua bumbu meresap dalam ikan.

Hidangan ini sengaja dijadikan sebagai pembuka yang segar. Pasalnya, rasanya mirip asinan, tidak meninggalkan bau amis. Mirip dengan sashimi ala Jepang, tetapi berpadu rasa rempah lokal.

Dari gorengan hingga jajanan pasar
Setelah gohu salmon, Anda bisa menikmati frikadel jagoeng yang jagungnya terasa manis dan renyah di mulut, ada pula salad dengan saus kacang.

Memasuki main course, Anda akan mulai disajikan sop iga sapi dengan kematangan pas dengan kuah kaldu yang gurih. Seusai itu ada seafood course berupa cumi cabe ijo. Cumi atau kalamari itu dipotong rapi dengan permukaan mirip tubuh landak yang berduri.

Bagi Anda yang tak suka atau alergi seafood, Anda bisa memilih meat course berupa empal gepuk yang sebelumnya telah melalui proses masak beberapa jam dan dibumbui dengan galangal, coriander, dan brown sugar yang tentunya empuk dengan rasa yang pas saat dinikmati dengan nasi goerih atau nasi yang dimasak dengan santan. Satu lagi masakan khas Indonesia, terdapat tumis tahu kacang panjang.

Tidak hanya hidangan Indonesia, tersisip dua sajian khas Peru bernama pollo alla brasa, yakni ayam panggang dengan amarillo sauce berwarna kuning. Jika yang belum mengenal sausnya, jangan tuang terlalu banyak karena sausnya ini akan mengubah rasa yang mungkin akan terasa aneh di lidah Indonesia.

Untuk mengimbanginya, coba lomo saltado, hidangan daging sapi bagian tenderloin yang diris agak tipis, kemudian disajikan dengan bawang merah dan coriander.

Sementara itu, jajanan pasar dalam ukuran mini, seperti onde-onde, lapis, bika ambon, klepon, dan lemper, tersedia. Melengkapi semuanya, ada pula dessert berupa es campur yang isiannya bisa dikombinasikan sendiri seperti tapai ketan atau tapai singkong, cendol, hingga nata de coco. Sebagai pemanis, terdapat sirup melon, pisang susu, dan susu kental yang juga bisa ditambahkan. (Wan/M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya