Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Minuman hingga Stress Bisa Picu Cegukan

Galih Agus Saputra
18/4/2019 19:40
Minuman hingga Stress Bisa Picu Cegukan
Ilustrasi cegukan(Medicalnewstoday.com)

KETIDAKHADIRAN Cawapres 02 Sandiaga Uno dalam deklarasi klaim kemenangan Capres 02 Prabowo Subianto pada Rabu (17/4) malam sempat dikatakan karena cegukan. Saat tampil kamis petang ini, Sandiaga tidak diketahui apakah masih menderita sakit. Ia hanya hadir tanpa memberi keterangan pers.

Cegukan memang bukan gangguan tubuh yang jarang terjadi. Meski begitu cegukan yang serius dan lama juga jarang terdengar.

Dilansir medivalnewstoday.com, cegukan terjadi saat adanya kontraksi diafragma secara tiba-tiba dan tidak disengaja bersamaan dengan kontraksi kotak suara, atau laring, dan penutupan total pada glotis. Ini menghasilkan aliran udara yang tiba-tiba masuk ke paru-paru hingga terjadilah cegukan yang familiar dengan suara "hic". Glotis sendiri adalah bagian tengah laring atau tempat pita suara berada.

Secara medis cegukan dikenal sebagai sinkronisasi “diafragma flutter” atau “singultus” (SDF). Dimana dalam hal ini terdapat irama atau interval cegukan yang relatif konstan.

Kebanyakan orang mengalami cegukan dari waktu ke waktu, dan mereka biasanya sembuh tanpa perawatan dalam beberapa menit. Jarang sekali ada cegukan berkepanjangan atau kronis yang bertahan sebulan atau lebih.

Pernah ada kasus cegukan yang berlangsung amat panjang, bahkan bertahan selama 60 tahun. Cegukan yang berkepanjangan pada akhirnya juga dapat menyebabkan komplikasi, insomnia, dan depresi pengidapnya.

Jika cegukan bertahan lebih lama dari 48 jam, seseorang sangat disarankan untuk menemui dokter yang mungkin akan memberikan resep pelemas otot. Ia juga disarankan untuk mengurangi kebiasaannya minum alkohol, dan dilarang makan terlalu cepat agar dapat mengurangi interval cegukan dengan segera.

Perlu diketahui beberapa hal yang dapat menjadi pemicu cegukan dewasa ini. Misalnya, makanan pedas yang mengiritasi saraf frenikus di dekat kerongkongan, atau terlalu banyak gas di perut yang menekan diafragma. Beberapa jenis minuman bersoda atau berkarbonasi juga menyebabkan cegukan.

Bahkan beberapa obat turut disebut menjadi penyebab cegukan, seperti opiat, benzodiazepin, anestesi, kortikosteroid, barbiturat, dan metildopa. Penyebab cegukan lainnya adalah stress atau lonjakan emosi.

Pergulatan emosi itu sendiri pada dasarnya cukup beragam dan meliputi berbagai macam perasaan misalnya, kegembiraan, dan euforia berlebihan, atau kesedihan, kegelisahan, histeris, hingga syok secara berlebihan. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya