Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FILM persahabatan antara manusia dan hewan kerap diangkat ke layar lebar. Salah satu yang wajib ditonton ialah Mia and The White Lion, drama petualangan keluarga yang memiliki peternakan hewan buas di Afrika Selatan.
Film yang disutradarai Gilles de Maistre ini menceritakan Mia Owen yang diperankan Daniah De Villers menolak pindah dari rumahnya di London, Inggris ke Afrika Selatan. Mia pindah ke Afrika setelah kakeknya yang memiliki peternakan hewan buas di Afrika Selatan meninggal. Sejak pindah, Mia tidak mau bersikap baik ataupun berinteraksi dengan hewan peliharaan milik Ayahnya.
Saat perayaan Natal tiba, salah satu singa melahirkan anak berwarna putih. Singa putih merupakan hewan langka dan dianggap orangtuanya sebagai berkah. Sejak kecil singa putih itu dipelihara adiknya Mia, Mick Owen dan diberi nama Charlie. Setelah beberapa lama, Charlie mulai usil dan menganggu Mia ketimbang Owen dan selalu memperhatikan gerak-gerik Mia ketika di rumah.
"Kamu memperhatikanku setiap waktu disitu," tutur Mia saat melihat Charlie yang tengah asyik melihat Mia bermain bola dari balik jendela rumahnya.
Kedekatan itu pun membuat Mia mulai merawat dan memberi makan Charlie. Seiring waktu, tubuh Charlie kian membesar. Kondisi itu membuat orangtua Mia, Alice dan John khawatir akan Mia. Mereka menganggap hewan buas tetap menjadi buas dan memangsa siapapun ketika besar.
Meski Charlie menjadi singa besar dan terlihat menyeramkan, tidak menunjukan sikap agresif. Ikatan batin keduanya semakin erat, bahkan ketika Mia sekolah, Charlie tidak mau makan dan menyakiti dirinya.
Legenda
Mia memiliki satu kebiasaan, yakni mendongengkan legenda Shangaan pada Mick saat ia mimpi buruk. Di legenda itu singa putih datang menyelamatkan manusia dan membawa perdamaian.
"Dari hari ke hari manusia merusak alam semesta. Suatu waktu percayalah, singa putih yang akan menyelamatkan manusia dan membawanya pada perdamaian," kata Mia.
Keputusan John memisahkan Charlie dan Mia membuatnya mengambil keputusan untuk menjual singa putih itu. Namun Mia tidak ingin singa tersebut dijual setelah mengetahui kemana Charlie akan dijual. Pasalnya singa-singa yang dijual bukan dirawat melainkan dijadikan target perburuan para turis.
Tidak ingin hal itu terjadi tarhadap Charlie. Mia ingin pun pergi membawa Charlie ke Shangaan. Apakah mereka akan sampai dan Charlie selamat?
Banyak pesan moral yang disampaikan film ini. Seperti persahabatan itu tidak sebatas dengan sesama manusia, tapi juga hewan. Apalagi populasi singa menurun dari tahun ke tahun, hingga tersisa 20ribu hewan di dunia. Namun jumlah itu akan menurun bila manusia terus mengusik rumah mereka.
Di samping itu, film ini mengingatkan orangtua untuk percaya pada talenta anak. Kecemasan orangtua kerap membuat mereka salah membuat keputusan. (*/M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved