Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
DI atas nampan anyaman bambu itu api berkobar menjilat lembaran kertas yang diikat menyatu. Dengan dipegang bersama oleh beberapa orang, dua nampan itu diangkat tinggi-tinggi. Senyum pun merekah di wajah orang-orang yang hadir menyaksikan ritual yang berlangsung di Kelenteng Siu Hok Bio di kawasan Pecinan Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/1).
Ritual tersebut bernama Sang Sin yang bermakna mengantar ‘Toa Pel Kong’ atau dewa untuk menghadap Tuhan YME. Kertas yang dibakar sebagai simbol cacatan perilaku dan peristiwa yang dialami manusia setahun terakhir.
Ritual tersebut menjadi awalan sebelum dilaksanakannya pembersihan rupang atau patung Dewa dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek yang tahun ini jatuh 5 Februari.
Bukan sekadar budaya milik etnik Tionghoa, perayaan Imlek di Tanah Air telah memperkaya rona keberagaman. Banyak atribut dan pelengkap perayannya pun jadi sukacita dan kegemaran bersama. Sebut saja kuliner berupa kue keranjang hingga atraksi Barongsai. Dalam perayaannya pula, harapan yang dilayangkan juga bukan hanya soal-soal personal, melainkan juga kemakmuran bersama. Imlek memang bukan lagi sekadar cerita milik sebuah etnik, melainkan juga bagian dari wajah bangsa ini. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved