Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
UPAYA Alexander Elliot (Louis Ashbourne Serkis) melarikan diri dari upaya perundungan membawa dirinya ke sebuah lahan konstruksi berpagar. Di situ, bocah berusia 12 tahun itu menemukan sebuah pedang kuno tertancap yang anehnya, dapat dengan mudah ia cabut. Belakangan, diketahui itu ialah pedang legendaris Excalibur milik Raja Arthur dan hanya bisa dicabut keturunan sang raja.
Sayangnya, seiring lepasnya Excalibur, bangkit pula sosok iblis bernama Morgana. Selama puluhan tahun, Morgana telah menunggu keberadaan keturunan Raja Arthur untuk membalas dendam. Tanah menjadi napasnya dan akar tumbuhan menjadi matanya.
Alex kemudian diperingatkan Merlin muda (Angus Imrie) yang datang secara misterius dari masa lalu. Ia meminta Alex berhati-hati karena Morgana ingin merebut pedang itu untuk menguasai dunia.
Alex, anak laki-laki biasa yang dibesarkan ibu tunggal itu, ternyata ditakdirkan untuk mereka ulang legenda Raja Arthur dan para Kesatria Meja Bundar. Dengan didampingi Merlin, Alex lalu berupaya mengumpulkan kesatria-kesatria yang dapat membantunya memerangi Morgana. Namun, ternyata misi itu tak mudah.
Film The Kid Who Would Be King yang berdurasi 132 menit ini merupakan film yang cocok disaksikan anak-anak maupun orang dewasa yang menggemari fantasi.
Sang sutradara, Joe Cornish, memang telah mengenal legenda ini sejak kecil ketika ia menonton film Excalibur karya John Boorman dan ET karya Steven Spielberg. Kedua film itu mengilhami dirinya membuat sebuah film tentang seorang anak laki-laki biasa yang menemukan the Sword in the Stone. “Sepanjang masa remajaku, aku menggambar kartun kecil di buku sekolahku tentang pedang Excalibur yang keluar dari bak mandi, penjajaran antara rumah tangga dan modern dengan mitos kuno. Lalu saya mengesampingkan gagasan itu, tetapi sejak saat itu perlahan mulai muncul”kenang Cornish.
Film ini juga memberi pesan moral kepada penonton lewat ajaran Merlin kepada para kesatria, bahwa agar berhasil menaklukkan tantangan, mereka sepatutnya menghormati orang yang dicintai, pantang menyerah, tidak berbuat usil, dan menjunjung kejujuran. (Wan/M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved