Urban Quarter Merek Furnitur Nasional

SEJUMLAH merek furnitur lokal, sudah menjadi rahasia umum, kurang diminati produsen di Indonesia. Padahal, kualitas produk itu tidak kalah dengan barang impor.

"Bahkan, saya menemukan merek lokal yang ternyata diproduksi produsen asing. Dari fenomena itulah saya mencoba menciptakan inovasi serta peluang dengan mendirikan Urban Quarter yang mempertemukan pembeli dengan penjual furnitur lokal terbaik yang sudah dikurasi," urai Creative Director Urban Quarter, Adelaide Chintara, Jakarta, Senin (21/1).

Awalnya, Urban Quarter hadir sebagai perusahaan e-commerce pada 2016. Akan tetapi, Adelaide melihat budaya masyarakat dalam membeli furnitur masih konvensional, yaitu ingin melihat dan merasakan produk terlebih dahulu.

Karena itu, Urban Quarter mendirikan gerai di Kelapa Gading pada Februari 2017, lalu gerai kedua di Plaza Indonesia, Jakarta. Sasaran utamanya, yaitu memenuhi kebutuhan peralatan rumah, kantor, dan restoran.

Urban Quarter menciptakan berbagai konsep, seperti modern, mid century, scandinavian, dan minimalis. Produk-produk yang ditawarkan berupa housewares, seperti peralatan makan, bantal, dan vas.

Harga jualnya diklaim Adelaide bersaing dengan produk sejenis. "Harga produk kami paling mahal Rp8 jutaan. Kalau produk lain yang sejenis bisa di atas Rp10 jutaan," tandasnya. (RO/S-4)