Hati yang Susah Beranjak

Buku ini merupakan sekuel dari buku perdana Wira Negara yang berjudul Distilasi Alkena (2016). Jika buku pertama menyoal hati yang patah lantaran sang pujaan, buku kedua ini bertutur tentang hati yang berupaya pulih walau faktanya tidak mudah untuk 'move on'.

Seperti dituliskan Wira dalam akun media sosialnya, Disforia Inersia merupakan 'sekumpulan kisah dalam sajak yang berkisah tentang peristiwa pascarela, namun lupa cara mengeja rasa, seakan sudah melangkah jauh padahal hati belum ke mana-mana'.

Sebagaimana buku pertamanya, Wira yang juga dikenal sebagai komika, kembali bermain-main dengan kata-kata liris, berbalut nuansa melankolis. Misalnya, 'Lalu hari berganti pagi, pesan-pesan itu tak terbalas lagi. Berkala rasa seperti biasa: aku pengisi jeda, kau peremuk dada'.

Untuk melengkapi pengalaman para pembaca dalam menyimak Disforia Inersia, Wira pun menyematkan ilustrasi-ilustrasi hitam putih yang menguatkan pesan sajak-sajaknya.

Buku ini akan beresonansi baik dengan mereka yang hatinya tengah menggalau karena asmara. (M-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Dedy P