Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Puisi Bayu Pratama

Bayu Pratama
21/10/2018 05:00
Puisi Bayu Pratama
(MI/Tiyok)

Lagu Masa Kecil

ia tahu beberapa lagu dari masa kecil

yang paling ia suka, ialah lagu

tentang hati yang dikacaukan

letusan balon

bukankah itu hatinya?

yang selalu memegang erat

sisa balon dalam lagu

sementara televisi mengiklankan

robot juga pistol mainan

Mendengar Hujan Turun

---

ia ingin jadi burung kakak tua. supaya

bisa bertengkar dengan jendela

burung kakak tua tak pernah tahu

ada ranting yang bisa ia singgahi

kalau hujan datang lagi. jendela

selalu di sana: memerangkap jawab

bagi apapun yang ada di luarnya. tapi ia tak ingin

ada wanita tua

dalam pertengkaran mereka. ia tak ingin siapa

siapa yang punya mulut juga telinga.

Mendengar Hujan Turun

ia ingin jadi burung kakak tua. supaya

bisa bertengkar dengan jendela

burung kakak tua tak pernah tahu

ada ranting yang bisa ia singgahi

kalau hujan datang lagi. jendela

selalu di sana: memerangkap jawab

bagi apapun yang ada di luarnya. tapi ia tak ingin

ada wanita tua

dalam pertengkaran mereka. ia tak ingin siapa

siapa yang punya mulut juga telinga.

Lampu Taman

di jam duabelas malam

ia kesepian sendiri

tersebab dingin dan

pohon beringin

mempercepat pagi

Mendengar Batu

ia bertanya mengapa banyak batu di tepi laut itu.

maka aku mencari pintu

kemudian mendengar semua batu

mengetukku.

Mari Menikah

I

mari menikah

dengan mahar sebuah botol

tuak yang retak bibirnya

menumpahkan rasa mabuk

dan membual tentang jin di laut

yang tak membawa nelayan kembali

pada istri-istri mereka

II

dengarlah

botol berdenting sampai jauh

di meja air tuak jadi hidangan

jamuan pernikahan

aku ingin bercerita padamu

di kamar wangi mawar

kau mabuk dan

berhasil kena tipu

III

Aku ingin tertawa

Dolanan

ibu menyanyi lagu tidur

untuk aku

saat masih kecil

sedang belum juga

mengerti syair

tentang damar bulan

juga bapak yang hilang

Di Malam Jumat

pohon

diam. semakin hening

di rumah

tuhan. orang-orang membaca

dari sela-sela daun

pohon, diam

semakin kering

Melihat Pesawat

pesawat. seseorang menyapamu di anak tangga ke

empat. kau masih mendongak dan lehermu terasa

sedikit sakit.

kau sedang menulis puisi. tentang perjalanan mencari

terbit matahari. sebuah puisi yang tak pernah jadi.

ruang itu lapang. seseorang menggaris batas bagi

musim yang siap datang. kau merasa kedinginan tapi

selimutmu telah kau siapkan untuk orang lain.

awan-awan. kau tak melihat lagi. pesawat. kau

bertanya adakah di atas sana seorang penumpang

berusaha menulis puisi. adakah di sana

seseorang yang sedang merasa sepi.

Mendengar Gosip Tetangga

malam pecah sebab subuh

bergemuruh, luruh

jadi kerja sehari hari

ibu ibu, dengan satu sendok gula

pada kopi

di malam yang lain

Bayu Pratama, alumnus Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Mataram, lahir di Aik Dewa, Lombok Timur, 2 Mei 1994. Dia belajar penulisan kreatif di komunitas Akarpohon. Sempat diundang sebagai Emerging Writers di Makassar International Writers Festival juga Ubud Writers and Readers Festival. Buku terbarunya berjudul kumpulan cerpen Benjor, Opera Sabun, dan Cerita-Cerita.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya