Pembaruan dari Eksplorasi Motif dan Kolaborasi

GAUN panjang bersiluet A dengan aksen tumpuk diperagakan aktris dan penyanyi Dewi Sandra pada gelaran Wardah Days di Gandaria City, Jakarta, beberapa waktu lalu. Gaun dari label Khanaan itu menyuguhkan kesan glamor sekaligus elegan lewat palet warna cokelat muda dan motif dedaunan pada bagian dada hingga torso. Sementara itu, bagian lengan menggunakan motif seperti alur-alur bergelombang yang kerap trelihat pada batik.

Penggemar label yang didirikan desainer Khanaan Shamlan mungkin akan teringat kemiripan desainnya dengan koleksi bertajuk Identity yang dikeluarkan pada 2016. Koleksi Khanaan tersebut menjadi satu koleksi 58 desainer lainnya yang terseleksi ditampilkan di De Young Museum yang merupakan bagian dari Fine Arts Museum of San Francisco, Amerika Serikat.

Kepada Media Indonesia, Jumat (12/10), Khanaan menjelaskan koleksi itu memang pengembangan dari koleksi sebelumnya. "Pada koleksi kali ini saya mengangkat motif batik kawung sebagai motif utamanya sebagai bagian dari identitas Indonesia. Kawung dipilih karena mempunyai filosofi agar penggunanya selalu mengingat akan jati diri dan asal usulnya," kata desainer berusia 28 tahun itu.

Rupanya motif yang tampak seperti helai-helai daun merupakan eksplorasi dari motif kawung. Di tangan Khanaan, motif kawung memang tidak mesti diterapkan dalam formasi buah kawung (kelapa atau juga kolang-kaling) yang berjumlah empat terpusat. Ada kalanya kawung itu dimunculkan seperti rantai atau seperti daun yang menjuntai.

Motif batik kawung yang lebih jelas diterapkan Khanaan pada gamis berpalet merah muda dan pada gaun dengan aksen pinggang rendah. Pada busana itu tidak jarang pula motif kawung dibuat seperti kupu-kupu yang beterbangan. Khanaan kemudian membuat tampilannya makin feminin dengan aplikasi bahan organza dan sematan payet-batuan yang menghias leher maupun garis pinggang.

Simpel dan edgy

Koleksi lain yang menarik dalam peragaan itu ialah kolaborasi label IKYK (I Know You Know) dengan aktris Tatjana Saphira. Kesan modern, simpel, dan juga edgy ala Jepang terpancar dari koleksi ini.

Kesan edgy itu terutama muncul karena berbagai twist dan juga cara pakai yang unik. Contohnya ialah kemeja berbahu rendah yang dipadankan dengan celana dengan tali simpul panjang di pinggang.

Pilihan lainnya ialah rok dua lapis dengan bagian dalam menggunakan material mirip brokat sementara bagian luarnya menggunakan material mirip jins. Belahan samping hingga ban pinggang pada lapisan luar pun mengekspos keunikan bahan di bagian dalamnya. Belum lagi potongan yang memang dibuat saling asimetris.

Lalu ada juga, kemeja lengan panjang bermotif kotak kuning kecil yang tampak bergelompang pada bagian lengan tapi bagian depannya dibuat potongan tegas. Baju itu dikombinasikan dengan rok pensil berwarna pink yang dilengkapi hiasan kancing di samping kanan.

"Saya diperkenalkan dengan IKYK dua tahun yang lalu lewat sebuah program yang didukung Wardah. Sejak awal, saya merasa punya chemistry yang sangat kuat dan saya merasa punya ikatan dengan pakaian mereka," ujar Tatjana. Meski begitu, Tatjana tidak ikut mendesain, tetapi sebatas menjadi inspirasi dan model.

Tampilan lain yang segar datang dari jenama fesyen Diniira. Mereka memilih palet warna biru, putih, dan oranye yang diterapkan pada jumpsuit, jaket, dan kemeja.

Jaket putihnya diikatkan pada perut, tetapi terlihat menjadi sebuah kesatuan dengan tambahan ekor yang menjuntai. Yang tak kalah cantik, busana yang digunakan Raline Shah. Ia memakai gaun panjang yang dilengkapi dengan outer dengan detail bulu halus di kedua lengannya. Ada pula kameja pink dengan payet di kedua lengannya yang dipadukan dengan bawahan oranye menyala.

Soe juga mengeluarkan koleksi yang muda dengan aksen unik. Misalnya dengan penggunaan kain belt besar yang menutupi bagian perut layaknya obin, ada pula blazer dengan tambahan kain tile di bagian tangan.

Yang menonjol, ada dress drapery katun dan viscose. Koleksi-koleksi itu pun membawa pilihan segar bagi pecinta gaya mode dan modern. (M-1)