Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Strap yang dikaitkan pada gitar listrik itu disandangkan ke pundaknya hingga memudahkan dirinya memainkan gitar sambil berdiri. Menggunakan pick atau alat bantu pemetik senar gitar yang dijepitkan pada jempol dan telunjuknya, Prabu Dylan Jakobuwono Nugroho Saputro menunjukkan sedikit kemampuannya bermain gitar sambil memainkan efek suara kepada Medi, Senin (15/10) lewat video pendek.
Lelaki 14 tahun yang akrab disapa Dylan ini terbilang belia tetapi ia piawai memainkan alat musik sejak lama. Ia baru saja menyelesaikan shownya di Shanghai, Nanjing lanjut ke Guangzhou, Shenzen, dan Brunei Darusalam ini mengaku dikenalkan dengan dunia seni dan musik oleh ayahnya, Pak Arif Sulistiyo Eko Saputro, seorang wiraswasta sukses yang juga menggemari musik.
"Musik itu seru, pelepas stres," kata Dylan. Musik aliran heavy metal jadi pilihannya lo. Menurutnya, musik yang keras itu lebih bebas untuk mengekpresikan perasaannya.
Namun, tahukah sobat, Dylan bukan hanya piawai memainkan musik metal lo. Ia bisa memainkan wayang atau mendalang. Bahkan, Dylan kerap memadukan kesenian Jawa dan musik modern itu menjadi pertunjukan yang unik lo. Tak heran ia dijuluki sebagai dalang metal. "Awalnya memang mendalang, tapi wayang itu pertunjukan yang komplet makanya saya belajar memainkan alat musik agar bisa main meskipun sendirian," lanjut Dylan.
Sejak itulah Dylan terus mengasah kemampuannya dalam bermain musik baik aliran heavy metal, jazz, keroncong hingga musik elektrik yang membuatnya menjadi seorang disc jockey. Penghargaan demi penghargaan ia raih, seperti pada 2017 meraih The Passionate Cellish, best Cello dalam kompetisi musik keroncong tingkat nasional di Sekolah Pilar dan Juara 3 Master Guitar yang diselenggarakan corte d'addatio USA. (M-3)
Fragmen wayang
Dengan diiringi musik metal, Dylan memainkan wayang di luar pakem. Jika biasanya pertunjukan wayang harus ada beberapa unsur seperti nayaga, sinden, bahkan kelir atau layar untuk penghantar bayangan wayang dengan posisi dalang membelakangi penonton, justru terbalik untuk Dylan yang memainkannya dengan sederhana.
Dylan memainkannya wayang sambil mengiringi musik juga lo. Ya, tak ada nayaga yang bisanya mengiringi musik gamelan. Ia bertugas ganda dan menyebut dirinya sebagai solo concerto yang tampil sendirian. "Kalau nunggu pegelaran komplit, biaya produksi tinggi, enggak bisa fleksibel juga. Kalau gini saya bisa luwes bisa mendalang di mana saja, cukup bawa tas yang isinya efek-efek gitar. Karena sendiri, cara mainnya pun bisa duduk, bisa berdiri atau apa saja." katanya.
Untuk bisa tampil, Dylan menggunakan efek-efek khusus saat memainkan musik pada gitar listriknya baik menggunakan alat efek maupun manual, sehingga ia bisa memegang wayang dengan tetap diiringi musik metal. "Saya buat musik tidak lebh dari 20 detik, sudah jadi musik pengiring mendalang. Suara drum ya pakai gitar yang dipukul-pukul," kata siswa kelas 8 SMPN 4 Kota Madiun ini.
5 album
Siapa sangka, dengan kepiawaiannya ini, Dylan sudah berhasil menelurkan bakatnya dalam bentuk album yang ia garap sendiri baik dari penulis lirik maupun nada. Tak hanya itu ada pula beberapa single lagu untuk bumper seperti Komisi Pemilian Umum (KPU) berjudul Suaramu Menentukan Masa Depan Indonesia.
Ini album yang diciptakannya:
1. Fear of Garudo (2015)
2. Fear of Tirtoamerto (2017)
3. Album Maha Api Membunuhku, feat Denda Omnivora
4. Kompilasi album dengan band bELGIA mATRAX attak 2017
5. Split album dengan band Jerman Age of Rats by Record Jogja.
Semangat bikin film dan melukis
Ya, bukan itu saja bakat dan minatnya, saat ini Dylan sedang semangat melukis dan belajar menjadi sutradara. Lukisan yang dibuatnya pukul 03.00 pagi setelah kepulangannya show dari luar negeri ini langsung dilelang dan 100% hasilnya langsung disumbangkan untuk korban gempa tsunami Palu Dongala melalui Yayasan Yatim Mandiri.
Beberapa waktu lalu, ia mengikuti Masterclass dengan Garin Nugroho, produser dan sutradara Indonesia yang populer dengan film Cinta dalam Sepotong Roti (1990). Baginya musik dan film memiliki keterikatan yang sangat penting. "Kita butuh musik untuk menghantarkan pesan lewat film. Makanya belajar langsung saja ke ahlinya," kata Dylan
Dylan sebelumnya membuat film pendek berjudul Tedjo. Kini ia semangat untuk membuat film lagi berjudul Tresnoku yang berkisah mengenai pemain keroncong cilik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved