Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Dua Tahun lagi, Tiongkok bakal Diterangi Bulan Buatan

Theguardian/Dys/L-3
20/10/2018 06:20
Dua Tahun lagi, Tiongkok bakal Diterangi Bulan Buatan
(ALAMY STOCK)

DI Kota Chengdu, pemerintah setempat memiliki sebuah rencana ambisius untuk mengganti lampu jalan dengan replika bulan yang mampu meningkatkan cahaya bulan asli dengan bulan purnama yang lebih kuat.

Kota di Tiongkok barat daya itu berencana meluncurkan satelit penerangan pada 2020. Ketua Institut Teknologi Sains dan Teknologi Sistem Mikroelektronika Chengdu (CASC), Wu Chunfeng, menyampaikan kabar tersebut di Chengdu pekan lalu. Cahaya yang memancar seperti di waktu senja dari satelit itu akan mampu menerangi area dengan diameter 10-80 km dan menghasilkan 8 kali lebih banyak cahaya daripada satelit alami Bumi.

Jangkauan pencahayaan yang tepat dapat dikontrol dalam radius puluhan meter. Kondisi ini memungkinkan sinar yang keluar dari satelit dapat mengganti lampu jalan.

Wu mengatakan satelit telah melalui masa uji sejak beberapa tahun lalu dan teknologi sekarang telah cukup berkembang.

Bulan buatan manusia ini akan memiliki lapisan yang dapat memantulkan cahaya dari matahari dengan sayap panel surya. Sudut-sudut sayapnya dapat disesuaikan untuk memungkinkan cahaya agar fokus pada lokasi yang tepat. Diperkirakan satelit tersebut akan mengorbit pada 500 kilometer di atas Bumi.

Ilmuwan Tiongkok berencana mengirim tiga bulan buatan ke ruang angkasa. Ketiganya akan beroperasi secara bergantian untuk secara signifikan mengurangi konsumsi listrik berbagai infrastruktur, terutama selama musim dingin.

Wu mengatakan pencahayaan dari bulan buatan seluas 50 kilometer persegi di Chengdu dapat menghemat sekitar 1,2 miliar yuan atau setara Rp2,6 triliun biaya listrik setiap tahun.

Bulan buatan itu juga bisa digunakan untuk menerangi daerah-daerah yang mengalami pemadaman listrik yang disebabkan bencana alam seperti gempa bumi.

Hingga saat ini detail yang tepat dari pesawat ruang angkasa, tanggal peluncuran, dan bagaimana bulan tiruan akan dioperasikan belum diungkapkan.

Proyek Rusia

Beberapa waktu lalu, pada 1990-an, sebuah tim astronom dan insinyur Rusia berhasil meluncurkan satelit ke ruang angkasa untuk membelokkan sinar Matahari kembali ke Bumi. Eksperimen Znamya ini dilakukan untuk menguji kelayak-an titik-titik penerangan di Bumi dengan cahaya yang setara dengan beberapa bulan purnama.

Upaya yang lebih ambisius, Znamya 2.5 pada 1999. Namun, muncul kekhawatiran polusi cahaya yang dapat mengganggu hewan malam dan pengamatan astronomi. Proyek Znamya 2.5 gagal pada peluncuran dan tidak dapat mengumpulkan dana untuk upaya lain.

Menurut Kang Weimin, Direktur Institut Optik, Sekolah Aerospace, Institut Teknologi Harbin, "Cahaya dari satelit mirip dengan cahaya di waktu senja, jadi tidak akan memengaruhi rutinitas hewan."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya