(Thinkstock)PT Biznet GIO Nusantara (Biznet GIO) sebuah perusahaan joint venture antara Biznet Networks dan Internet Initiative Japan Inc (IIJ) resmi memperkenalkan GIO Cloud dan GIO Enterprise Cloud, layanan komputasi awan (Cloud Computing) Biznet GIO Cloud berjenis Infrastructure-as-a-Service (IaaS), yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.
Di Indonesia, penggunaan cloud computing kian marak, namun penerapannya masih terkendala oleh ketersediaan layanan cloud yang cerdas serta kesiapan infrastruktur. Sebuah firma riset pasar, International Data Corporation (IDC) memperkirakan nilai total pasar cloud di Indonesia akan mencapai angka USD 230 juta di akhir 2015, dan akan terus meningkat hingga USD 378 juta di 2017. Menurut IDC, rata-rata pertumbuhan industri pasar cloud berada di kisaran 22-36% per tahun.
Daya saing Biznet GIO Cloud terletak pada kemampuannya menggabungkan keunggulan jaringan, pusat data, dan infrastruktur Biznet Networks serta kepiawaian Internet Initiative Japan Inc. (IIJ). IIJ adalah perusahaan terdepan di Jepang dalam layanan cloud, dan Jepang juga merupakan negara peringkat pertama di dunia dalam hal Cloud Computing Policy Environment, menurut BSA Global Cloud Computing Scorecard 2013. Dirancang dengan teknologi mutakhir dan mekanisme redundancy yang baik serta jaringan yang memadai, Biznet GIO Cloud mampu menjamin 99,9% waktu uptime.
''Para pelaku TI kini dihadapkan pada tantangan pengelolaan kebutuhan komputasi di unit-unit bisnisnya yang kian bertambah, begitu juga dengan pengelolaan biayanya. Kami percaya bahwa Biznet GIO mampu menjadi solusinya,'' jelas Andre Jenie, Wakil Presiden Divisi Penjualan & Operasional Biznet GIO Nusantara, Andre Jenie dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta (26/5).
Andre menambahkan dengan kombinasi infrastruktur berkualitas terbaik milik Biznet serta teknologi cloud dari IIJ. Biznet GIO Cloud menghadirkan layanan-layanan cloud computing yang paling dapat diandalkan dan dengan biaya terendah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Biznet GIO Cloud menyediakan dua layanan cloud IaaS, yakni GIO Cloud untuk public cloud yang elastis, serta GIO Enterprise untuk private cloud dengan manajemen tingkat tinggi untuk perusahaan dengan skala yang lebih besar.
Biznet GIO Cloud adalah layanan public cloud berjenis IaaS yang elastis, menawarkan skema bayar per jam penggunaan. Menggunakan GIO Cloud, para pengguna mendapatkan keleluasaan untuk menyesuaikan kebutuhan kapasitas layanan komputasi dengan aset yang dimiliki pengguna. Sedangkan, Biznet GIO Enterprise Cloud adalah layanan yang dirancang khusus bagi korporasi, yang menawarkan tingkat keandalan, keamanan, dan pemenuhan compliance paling tinggi. GIO Enterprise Cloud memberikan penggunanya kemampuan manajemen penuh terhadap server-server yang ada. Layaknya pusat data virtual, Biznet GIO Enterprise Cloud dilengkapi dengan server-server hypervisor fisik dan server untuk tuntutan manajemen virtualisasi aplikasi-aplikasi milik pengguna.
Dalam kesempatan yang sama President & COO IIJ, Eijiro Katsu menjelaskan bahwa proyek Biznet GIO Cloud ini adalah wujud nyata komitmen perusahaan dalam meningkatkan standar layanan cloud computing di negara-negara ASEAN.
''Melalui Biznet GIO Cloud, kami memperkenalkan teknologi yang telah terbukti kualitasnya secara internasional, sehingga perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar negara berkembang seperti Indonesia mampu bertumbuh dengan lebih pesat,'' jelas Katsu.
Tarif layanan ini dihitung berdasarkan penggunaan per jam, tersedia mulai harga Rp132 ribu per bulan untuk satu mesin virtual. (Riz/M-4)