Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
FOTO di Instagram @rciptaningsih itu mendapat tanda suka 22. Di sana ada foto Rahmi Ciptaningsih, North Sangatta Production Supervisor PT Pertamina (persero), dengan Faris Muhammad Gazali, Ryan Hankey Ranonto, dan Yogi Adam Ladjatang. Ketiganya mahasiswa Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Rahmi menjadi mentor buat tim juara 1 kategori Proyek Sains, Pertamina Olimpiade Sains 2106.
"Dari berbagai latar belakang ilmu, mereka berkolaborasi. Mereka tidak hanya pandai menulis karya ilmiah, tetapi juga mengomunikasikan dan mengemas temuan sehingga dapat dimengerti orang awam. Bangga bisa berkenalan dan bertukar cerita dengan mereka," ujar Rahmi dalam caption-nya.
Menjadi penghubung panitia dengan tim Untad pun memberikan opsi solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk teknik presentasi, lebih banyak melalui daring, Rahmi mengaku terinspirasi. "Mereka membuka wawasan saya mengenai energi baru dan terbarukan yang bisa dimanfaatkan dari lingkungan sekitar kita. Selain itu, memberikan saya motivasi untuk terus mempelajari hal baru," ujar Rahmi kepada Media Indonesia, Jumat (27/10).
Kolaborasi tiga ilmu
Faris, Biologi, FMIPA 2014, berkisah karya timnya yang mengalahkan 16 finalis lainnya, bertajuk Produksi Biohidrogen, menggunakan bakteri termofilik penghasil hidrogen melalui jalur fermentasi gelap yang diisolasi dari kawasan air panas Bora, Sulteng. Ia berkonsentrasi pada proses dan kultivasi bakteri termofilik serta media tumbuhnya, sedangkan Ryan, kawan sefakultasnya dari jurusan fisika, berfokus pada bidang pendukungnya, teknologi, dan sistem.
"Kami ini ingin memproduksi biohidrogen sebagai energi baru terbarukan yang murah dan menjanjikan dari bakteri termofilik. Pada prosesnya diperlukan substrat yang mengandung amilum atau selulosa. Dengan mengidentifikasi bahan yang mengandung amilum, saya dan teman-teman berinisiatif menggunakan limbah air tahu. Peran saya mengurus limbah air tahu tersebut," ujar Yogi, Agroteknologi, Fakultas Pertanian.
Sementara itu, Ryan bertugas menyusun sistem operasi mesin yang mengolaborasikan hasil riset dua kawannya itu, mengacu pada bioreaktor berteknologi upflow anaerobic sludge blanket (UASB). Teknologi itu lazim digunakan dalam sistem pengolahan limbah industri.
"Dengan tambahan sistem otomatis yang rumit, kami membuat model yang sangat efisien untuk diterapkan dalam produksi hidrogen dari bakteri. Alat saya mampu memproduksi hidrogen dari proses penjagaan kehidupan bakteri sampai model pemisah gas hidrogen dengan gas lain yang dihasilkan bakteri. Bioreaktor ini dapat memantau temperatur, pH, tekanan, gas serta dilengkapi dengan impeler atau pengaduk dan penyaringan gas otomatis," ujar Ryan.
Murah dan aman
Jejak panjang kompetisi serta potensi implementasi hasil penelitian membuat kerja keras mereka lakukan setahun sebelumnya. Faris menyakini energi biohidrogen yang dihasilkan dengan menggunakan organisme hidup dari bakteri termofilik di Bora dan dikembangbiakkan dalam limbah lingkungan, salah satunya adalah limbah tahu sebagai salah satu opsi energi masa depan terbaik.
"Tak seperti produksi hidrogen dengan teknik elektrokimia atau termokimia yang mahal, teknik yang kami jajaki murah dan memang tengah booming diteliti. Kami menggunakan bakteri termofilik yang mampu bertahan hidup pada suhu 90 derajat celsius, yang mampu memproduksi hidrogen melalui proses alami bakteri pada jalur fermentasi gelap, sehingga produksi hidrogen akan terus berkelanjutan selama masih terdapat substrat dan bakterinya," ujar Faris.
Hidrogen, kata Faris, merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang kini jadi salah satu primadona riset energi terbarukan karena hasil pembuangannya bukan gas, melainkan uap air. Energi yang dihasilkan 2,7 kali lipat lebih besar daripada biofuel. "Energi yang cukup menjanjikan sekali untuk diterapkan di Indonesia sebagai solusi krisis energi, Jepang dan Amerika sudah menggunakannya sebagai bahan bakar kendaraan dan pembangun listrik industri," ujar Faris.
Kolaborasi banyak pihak
Kini, di tengah proses penyempurnaan kerja mesin prototipe serta mengurus hak paten, menggunakan hadiah Rp50 juta yang diterima, Faris optimistis karya mereka, jika terus dimatangkan dengan kolaborasi berbagai pihak, bisa menjadi solusi.
"Agar produk ini bisa betul-betul murah dan aman karena sumber energi ini juga rawan ledakan. Selama ini tantangan utamanya di situ," ujar Faris. Riset ditumbuhkan, inovasi dimatangkan, dan kolaborasi dikuatkan, semuanya demi energi masa depan Indonesia.
Opini Muda
Kami berharap proyek ini bisa kami laksanakan dengan skala terbesar dan itu sangat membutuhkan dukungan banyak pihak. Dampaknya bisa sangat luar biasa, apalagi objeknya sangat mudah ditemui juga memanfaatkan limbah kota.
Yogi Ladjatang, Agroteknologi 2014
Pembelajaran yang saya dapat dalam proyek ini adalah menciptakan teknologi canggih dengan peralatan konvensional, sebagian besar penelitian saya dikerjakan di rumah. Proses ini sangat berharga dalam pengembangan kemampuan mengimplementasikan ilmu fisika didalam realitas.
Ryan Hankey Ranonto, Fisika 2014
Pengembangan energi hidrogen ini harus hati-hati karena walaupun manfaatnya besar, risikonya juga lebih besar. Menelitinya, dengan dana penelitian yang diberikan diawal plus hadiah jika menang, adalah kesempatan yang sangat berharga buat kami, terutama saya yang memang ingin jadi peneliti dan memberikan solusi di bidang energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved