Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Sensasi Sang Pencakar Langit

Sitria Hamid
29/10/2017 00:46
Sensasi Sang Pencakar Langit
(THINKSTOCK)

SAAT melangkah merasakan sensasi lantai kayu yang kita injak seolah membal? Atau bahkan lantai terasa bergoyang saat empasan angin menerpa kita? Luar biasa! Sensasi akan dirasakan saat menikmati embusan angin kencang di At The Top Observation Deck, di lantai 124 Gedung Burj Khalifa di jantung Kota Dubai, Uni Emirat Arab. Ketinggiannya 496 meter. Selain itu, dek serupa terletak di lantai 125 dan lantai 148 pada ketinggian 555 meter!

Atas undangan Department of Tourism and Commerce Marketing Dubai Tourism, Media Indonesia berkunjung ke Dubai dalam acara A Fun Filled Time in Dubai, bersama sejumlah media dari Jakarta pada 26 September-1 Oktober lalu. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah sang pencakar langit Burj Khalifa.

Saat berada di observation deck outdoor tertinggi di dunia lantai 124 tersebut, kita bisa merasakan terpaan angin kencang. Sensasi lantai kayu yang terasa membal dan bergoyang saat empasan angin itu tergantung nyali kita menghadapi ketinggian gedung berisi 162 lantai yang berdiri megah di area lebih dari 300 ribu meter persegi tersebut. Observation deck outdoor lantainya terbuat dari kayu berbentuk setengah lingkaran dilindungi kaca tebal yang di bagian atasnya terbuka. Dari situlah angin kencang menerpa kita. Kita merasakan lantai kayu membal dan bergoyang setiap kali kita injak. Apakah sang pencakar langit bergerak? Anda harus mencobanya sendiri.

Berkunjung ke Dubai tanpa menikmati puncak Burj Khalifa (Menara Khalifa) tidak sah rasanya. Burj Khalifa yang resmi dibuka 4 Januari 2010 itu awalnya bernama Burj Dubai. Gedung yang pernah menjadi salah satu lokasi syuting film Mission Impossible yang dibintangi Tom Cruise itu membuat kita bisa melihat Kota Dubai dengan sudut 360 derajat.

Bahkan, sejauh mata memandang kita bisa melihat megahnya Kota Dubai dengan ratusan gedung pencakar langit, hamparan gurun pasir, dan pantai Arab tanpa terhalang melalui dinding kaca tebal dari lantai hingga ke langit-langit. Di lantai itu juga disediakan teleskop digital.

Tentu saja, tidak semua pengunjung punya nyali untuk melihat ke bawah. Beberapa pengunjung berjalan sambil berpegangan pada dinding tembok. Pengunjung yang berani bisa dengan leluasa menyaksikan hamparan ratusan gedung pencakar langit yang memenuhi Kota Dubai berada jauh di kaki Burj Khalifa. Tinggi Burj Khalifa lebih dari enam kali tinggi Monas di Jakarta (Monas 132 meter/433 kaki).

Melesat 1 menit!

Burj Khalifa berlokasi di 1 Sheikh Mohammed bin Rashid Blvd Dubai, Uni Emirat Arab. Berada dalam satu kompleks dengan Dubai Mall, yang merupakan mal terbesar di dunia. Pintu masuk Burj Khalifa dari Dubai Mall berada di lantai 3, berdekatan dengan Dubai Aquarium dan Underwater Zoo.

Untuk masuk Burj Khalifa kita melalui pemeriksaan metal detector sebelum menuju lift. Lift untuk naik ke At The Top Burj Khalifa merupakan lift dengan jarak tempuh terpanjang dan tercepat di dunia. Lift di lantai 3 itu mengantarkan kita sampai ke lantai 124, pada ketinggian 496 meter ke bagian area observation deck yang bernama At the Top tersebut. Untuk menuju lift, kita melewati koridor dengan dinding-dinding berisi sejarah lengkap pembangunan Burj Khalifa.

Bagaimana rasanya naik lift tercepat di dunia? Petugas mengatakan, saat masuk ke lift, kita akan menempuh perjalanan dalam 1 menit. Wow, kita naik ke lantai 124 dalam waktu 1 menit!

Lampu digelapkan dan lift dengan kapasitas 12-14 orang per kabin itu pun melesat menuju dek observasi diiringi musik dan permainan lampu, serta tampilan layar LCD yang menunjukkan tiap lantai yang kita lewati dengan cepat.

Kita merasakan lift 'terbang' naik... naik... naik... dan tiba-tiba ting, pintu terbuka. Sampailah kita di puncak Burj Khalifa dalam kecepatan mencapai 10 meter per detik tanpa guncangan sama sekali. Kuping pun tidak terasa pengang. Lift yang panjangnya 65 meter itu membawa kita naik sampai ke lantai 124 dan 125, dengan kecepatan 60 kilometer per jam atau 16,7 m/s.

Burj Khalifa dilengkapi dengan 54 lift. Lift menuju puncak Burj Khalifa ada tiga dan tiap pintu menampilkan posisi lift dan kecepatannya. Dua lift akan langsung membawa kita ke observation deck di lantai 124 dan satu lift langsung menuju ke lantai 125.

Bila kita menggunakan lift menuju lantai 124, kita tersambung ke lantai 125 melalui tangga kayu. Lantai 125 merupakan observation deck tertutup, yang menyediakan beberapa kursi gantung yang juga menjadi favorit pengunjung untuk berfoto dengan latar belakang Kota Dubai dari ketinggian.

Di lantai 124 dan 125 banyak dijual suvenir bertema Burj Khalifa, yang dipajang di rak-rak tersusun rapi. Suvenir berupa miniatur Burj Khalifa, kaus, gelas, tas, gantungan kunci, boneka, dll. Burj Khalifa memiliki 162 lantai yang antara lain diisi dengan hotel, apartemen, hingga area perkantoran.

Tiket masuk ke At The Top Burj Khalifa dijual sesuai dengan jadwal masuk. Harga tiket juga tergantung jamnya. Untuk jam 15.30-18.30 tiket prime hours harga lebih mahal, yaitu 200 dirham atau sekitar Rp725 ribu. Pada jam tersebut kita bisa melihat matahari terbenam. Harga di luar jam itu sekitar 125 dirham atau Rp453 ribu untuk dewasa dan 95 dirham untuk anak-anak atau sekitar Rp344 ribu.

Bangunan Burj Khalifa memiliki sekitar 2.909 anak tangga dari lantai dasar ke lantai 160, dari total 162 lantai. Untuk menuju Burj Khalifa, Anda bisa menggunakan transportasi umum seperti taksi atau metro Dubai, kereta otomatis terpanjang di dunia. Sekali lagi, apakah sang pencakar langit bergerak? Anda harus mencobanya sendiri! (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya