Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
ROBOT berwarna putih dan hitam itu bergerak, maju beberapa sentimeter kemudian mundur dengan menggunakan kaki berodanya, tangannya kemudian disodorkan kepada juri. Ya mengajak bersalaman!
Robot yang dioperasikan lewat remote control oleh tangan mungil Syahrozad Nalfa Nadia dan Avicenna Roghid Putra Sidik, siswa Madrasah Pembangunan UIN Ciputat Jakarta, ini menunjukkan aksinya untuk bisa bersalaman dengan manusia saat olimpiade Asian Youth Robotic Olympiad (AYRO) 2016 yang digelar di Singapura. Lucu, ya, sobat!
Akan tetapi, tahukah sobat mereka bukan sekadar mengoperasikannya lo, melainkan juga membuat robot ini mulai ide, kerangka robot, hingga bisa bergerak. Hingga kini, robot buatannya ini telah bertanding dalam beberapa olimpiade robotik di berbagai negara, seperti ajang AYRO dengan memborong sembilan piala.
"Mereka memperoleh Gold Prize Medal Brick Speed, Gold Prize Medal, Silver Prize Medals Maze Solving Junior, dan Bronze Medal Aerial Robotic Junior," kata Ibu Himatul Laily Waisnaini, ibunda mereka berdua. Mereka berhasil membawa predikat sebagai juara umum ajang kompetisi robot internasional di Singapura. Keren, kan? Yuk kenalan dengan mereka!
Berawal dari Lego
Sobat, kepiawaian kakak beradik merakit robot ini tak disangka berawal dari kesukaan mereka bermain Lego. Itu, lo, permainan berbentuk kepingan plastik kecil yang memiliki bulatan-bulatan yang menonjol. Kepingan ini bisa disusun menjadi model apa saja seperti mobil, kereta api, bangunan, kota, patung, ataupun kapal. Kalian tentu sudah pernah memainkannya kan?
Permainan yang bisa melatih motorik halus, imajinasi, serta kecerdasan parsial atau kecerdasan ruang termasuk di antaranya kecerdasan dimensional dapat dilatih dan dikembangkan melalui konsep dasar bangun ruang mengenai panjang, lebar, dan tinggi sebuah bangun.
Berbagi tugas
Ketertarikannya untuk merancang robot diakui Syahrozad atau yang sering dipanggil Ocha berasal dari sang adik yang mengikuti ekstrakurikuler robotika terlebih dahulu. "Adikku yang mulai ekstrakurikuler duluan, dia sering latihan di rumah, akhirnya aku juga ikutan senang," kata Ocha.
Dalam urusan merakit robot, keduanya punya peran dan tugas berbeda tetapi saling melengkapi. Ocha bertugas melakukan pemprograman dan perakitan, sedangkan sang adik yang akrab dipanggil Ave ini bertugas mendesain robot. Ocha mengaku sangat senang bisa bekerja sama dengan sang adik.
Untuk membuat robot yang diberi nama humanoid, yakni robot yang bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti bersalaman ataupun salat ini, Ocha dan Ave memakai robot cero yang didesain sesuai dengan keinginan. "Robot cero dipilih karena pemrogramannya lebih sederhana," kata Ocha.
Berbagai kompetisi robotik
Sobat, robot ini pun sudah banyak mengikuti kompetisi robotik lo, seperti yang diikutsertakan dalam kejuaraan robotik tingkat Asia di Singapura, tingkat ASEAN di Malaysia, dan tingkat internasional di Korea. Saat Medi mewawancara mereka pun sedang berkompetisi di Wonderfull Indonesia Robot Challenge (WIRC) National di Puspa Iptek, Bandung, Jumat (13/10).
Di kompetisi ini Ocha dan Ave masuk kategori robot underwater (junior). Mereka harus teliti untuk membawa benda dari bagian tengah tangki dan menjatuhkannya pada keranjang. Tangkinya ini berbentuk L dengan dimensi 1.425 mm x 1.425 mm x 500 mm. Barang yang diangkat adalah kelereng dengan berat 3 gram sampai 7 gram. Kabar gembiranya, mereka juara 2, lo. Hebat, kan, sobat!
Selesai kompetisi ini Ocha dan Ave kembali disibukkan dengan persiapan berkompetisi kembali. "Pada 5 November 2017 mereka bersama-sama menuju Tokyo, Jepang, mewakili Indonesia untuk kompetisi robotik," kata sang ibu.
Ingin jadi dokter
Ditanya soal cita-cita, siapa sangka Ocha ingin menjadi dokter spesialis anak. "Cita-citanya dokter spesialis anak. Nanti pas jadi dokter spesialis anak, sarana prasarananya pakai robot," tandas Ocha.
Ya, robot akan menjadi sarana dia menjalankan profesinya agar anak-anak tak takut bertemu dokter.
Oh, ya, sobat, Ocha dan adiknya ini pun menjadi 72 Ikon Prestasi Indonesia Agustus silam, yakni festival paling bergengsi di Tanah Air lo. "Aku berharap bisa membanggakan Indonesia bahwa Indonesia juga bisa juara di tingkat internasional," kata Ocha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved