Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MESKI menjadi satu-satunya perempuan di atas perahu naga itu, Juliana Soedomo tidak sedikit pun tampak canggung. Justru ia penuh percaya diri menabuh genderang penyemangat sembari mengomandoi 10 pria yang berperan sebagai pedayung. Di pertengahan lomba yang berlangsung di Water Front Baywalk Mall, Pluit, Jakarta, Sabtu (20/5), tim Juliana sempat cukup menghadapi tantangan menghadapi ombak.
Namun, dengan kekompakan dan semangat tinggi, mereka dapat menyalip tiga perahu lain dan finis pertama di lintasan sejauh 250 meter itu. “Seru banget, adrenalinnya terasa karena kita berjarak tidak jauh dengan perahu naga lainnya. Tapi kita terus semangat sampai finis,” tutur Juliana kepada Media Indonesia seusai lomba. Juliana ialah satu dari sekian banyak orang yang ambil bagian dalam acara bertajuk The 1st Jakarta Dragon Boat Festival 2017.
Meski tampak mahir menjalani perannya, perempuan berusia 47 tahun itu nyatanya belum lama menjajal olahraga dayung. “Saya baru empat bulan mencoba olahraga dayung seperti ini tapi sudah sering diminta sebagai drummer. Buat saya seru karena itu tidak masalah meski harus mengikuti empat race,” tutur anggota Jakarta Paddle Club ini. Wijaya Surya selaku panitia dan pendiri Jakarta Paddle Club mengungkapkan festival tersebut sengaja dibuat untuk menarik minat masyarakat umum pada olahraga dayung.
Di sisi lain, ia juga terdorong belum adanya lomba perahu naga sejenis itu di Jakarta padahal nomor olahraga ini termasuk andalan Indonesia di berbagai kejuaraan.
“Sebab itu saya ingin terus berupaya mengembangkan dan memperkenalkan ke banyak orang mengenai olahraga ini. Setidaknya memberikan informasi ada banyak komunitas yang siap menjadi wadah untuk pencinta olahraga dayung seperti ini,” tutur Wijaya. Dalam lomba yang berlangsung hari itu, ia pun optimis olahraga mendayung bisa diminati masyarakat, pasalnya banyak peserta merupakan siswa sekolah, atau karyawan dan anggota komunitas olahraga outdoor.
Manfaat
Selain berusaha mengembangkan olahraga dayung, Wijaya tidak lupa mengatakan banyak manfaat yang didapat dengan menggeluti olahraga dayung. Selain manfaat fisik, tentunya banyak hal lain yang bisa didapat, yakni salah satunya membuka jaringan dengan sesama anggota komunitas lain. “Kalau fisik tidak perlu diragukan lagi karena ini olahraga body workout, semua otot bergerak untuk disalurkan ke dayung. Mulai kaki, pinggang, perut sampai tangan semua dapat manfaatnya,” kata Wijaya.
Pihak JPC pun tak ragu mengajak seluruh masyarakat yang ingin mencoba keseruan dan tantangan olahraga ini. “Semua boleh ikut, mau yang baru mencoba pun akan kita ajarkan. Selain itu, tua muda, pria perempuan semua tak jadi masalah karena justru banyak yang sudah tua-tua yang aktif di sini, bahkan orang asing banyak yang bergabung di JPC,” tambahnya.
Bagi para perempuan setengah baya, misalnya, keseruan dalam lomba dapat dinikmati seperti peran yang dijalankan Juliana. Di sisi lain, menjadi drummer bukan berarti tidak mengetahui teknik mendayung sama sekali. Drummer harus memahami teknik tersebut agar bisa mengatur tempo mendayung.
Mendayung untuk lingkungan
Tak hanya mendayung, ada tujuan lain yang juga dilakukan JPC agar olahraga mendayung juga memiliki sisi untuk menjaga lingkungan. Salah satunya bekerja sama dengan WWF Indonesia untuk melakukan kegiatan bersih pantai. Kegiatan yang dilakukan sebulan sekali itu belum lama ini digelar di Kepulauan Seribu. “Karena kita melakukan aktivitas olahraga di laut, sudah kewajiban kita juga untuk menjaga lingkungan khususnya laut. Oleh karena itu, kita selalu adakan kegiatan beach clean setiap bulan dengan membersihkan sampah-sampah yang ada di Kepulauan Seribu,” tutur Wijaya.
Dengan kerja sama ini, pihak WWF Indonesia yang juga mengirim tim untuk perlombaan Dragon Boat itu mengaku senang ada partisipasi dan kesadaran komunitas olahraga seperti JPC ini perihal pelestarian lingkungan. Ia berharap olahraga dapat dijadikan sebagai wadah untuk hidup sehat serta melestarikan lingkungan dan alam.
Tak hanya itu, kegiatan festival Dragon Boat ini juga dapat dijadikan sebagai ajang kepada masyarakat banyak untuk lebih banyak menghargai dan menjaga alam sekitar. “Karena bisa dibayangkan kalau laut kita kotor, penuh sampah dan limbah, pastinya festival olahraga seperti ini tidak akan bisa berlangsung,” pungkas Wijaya. (M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved