Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SAMBIL seru-seruan, makan, dan minum enak, bermain di aneka wahana, kita bisa belajar juga terinspirasi soal kreativitas! Semua itu bisa dilakukan di Summarecon Mal Bekasi, Jawa Barat, dari 14 April hingga 14 Mei. Pasar Senggol 2017 yang menghadirkan festival ala pasar malam, tahun ini bertema Eurasia, membuat kita bisa menjelajahi aneka menu dari Eropa dan Asia, yang sebagian besar telah diolah dan ditampilkan ala kekinian.
Setelah itu, atau sambil menunggu makanan disajikan, mari bermain di kincirkincir besar, bola air raksasa, kora-kora, ontang-anting hingga trampolin! Kreativitas itu ditemui di kedai Pentol Pedas. Kita bisa menyantap bakso sapi berlumur sambal merah, pedas tapi sedap. Pentol ini sebutan buat bakso sapi bagi warga Jawa Timur. Di Surabaya hingga Banyuwangi, bahkan kota-kota besar di Indonesia Timur, mulai Makassar hingga Labuan Bajo, pedagang pentol bisa ditemui. Biasanya mereka menjualnya tanpa kuah, hanya disiram saus cabai lalu ditusuk, sedap! Namun kini sebagian pedagang mulai menambahkan kuah sehingga tampilannya mirip lazimnya menu bakso.
Pentolan kreatif
Nah, istimewanya, pentol di Pasar Senggol tampil kreatif dengan baluran sambal cabai merah. Untuk mengonsumsinya, sebaiknya tambahkan nasi putih agar rasanya tak terlampau pedas. Kepandaian berkreasi, memadukan pentol, sambal balado dan tampilan wajan yang mengepul, sukses membuat kedai ini ramai diserbu. Pasar Senggol yang diselenggarakan rutin setiap tahun, kata Ugi cahyono, Center Director Summarecon Mal Bekasi, memang bukan cuma dinantikan penyuka kuliner serta anak-anak yang dapat turun naik wahana pasar malam yang kini mulai langka ditemui di Jabodetabek, tapi juga ditunggu para pelaku usaha kecil menengah.
Mereka adu kreatif, menampilkan makanan yang enak sekaligus berpenampilan menarik. Pengunjung pun dibuat terpukau dan bisa terinspirasi dan belajar dari aneka kreasi mereka. Ide yang seru itu juga ditemui di food truck alias kedai makanan berjalan yang juga diparkir di sana, Jo Cream. Pocky Crunch muncul dengan es krim dengan kepulan asap dan taburan cokelat renyah. Es krim dalam cone, yang biasanya tampil polos, kini menghadirkan pengalaman seru ketika kita menjilatnya sembari asapnya terus mengepul. Untuk yang berbau Eropa, ada Monster Cocktail Sausage yang berbentuk sosissosis raksasa yang bukan cuma besar tapi juga enak.
Kreasi baru cireng
Kreativitas tak kalah bagus juga dipamerkan Cireng Galing Nyinden yang kembali hadir setelah eksis di Pasar Senggol sebelumnya. Cireng yang berawal dari jajanan favorit anak sekolah itu ditambahi saus pedas manis serta teksturnya pun dikreasikan menjadi lebih renyah, tentu dengan ciri khas acinya yang lengket enak! Pelajaran tentang kemampuan mengolah sesuatu dari warisan masa lalu juga bisa dinikmati sambil bermain ombak banyu, perahu bulat yang bergoyang-goyang seru, berkat dorongan dua laki-laki yang mendorongnya agar terus berputar. Jika di wahana permainan modern digerakkan listrik, di sini semuanya manual, tapi justru terasa kian seru. Yuk main-main dan belajar soal serunya berkreasi di sini! (Zat/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved