Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
LIMA anak muda berlari ke tengah lapangan dengan kecepatan penuh. Tujuan mereka ialah sebanyak mungkin mendapatkan anak panah dan kemudian bersembunyi di balik sandsack-sandsack besar yang tersebar di lapangan itu.
Sejurus kemudian dimulailah perang panahan. Setiap regu membidikkan panah mereka ke tim lawan. Suasana pun berubah riuh, tetapi tetap penuh gelak tawa.
Tidak mengherankan jika anak panah yang mereka gunakan memang bukan senjata sungguhan. Ujung mata panah bukan mata pisau, melainkan bantalan busa.
Inilah permainan archery clash yang sedang populer di kalangan anak muda Jakarta. Dibuka sejak sekitar empat bulan lalu di Time Futsal, Pegangsaan Raya, Jakarta, permainan itu menawarkan keseruan layaknya permainan airsoft gun, paintball, dan dodgeball, yakni permainan kompetisi saling serang antargrup.
Dicky Suryajaya, pendiri archery clash, mengatakan permainan tersebut sudah banyak ditemui di Amerika Serikat dan Eropa. "Ini improvisasi dari (olahraga) panahan. Bedanya dengan panahan, para pemain bisa berlari bebas sambil berlindung dan mengarahkan anak panah ke tim lawan," ungkap Dicky kepada Media Indonesia, Selasa (13/9).
Archery clash membuat tiga tipe permainan, yakni team domination, defend the district, dan capture the flag. Saling memanah lawan menjadi inti permainan team domination. Karena keseruan yang tercipta, permainan itu dikatakan yang paling digemari.
Dalam permainan defend the district, tim dibedakan menjadi tim penyerang dan tim bertahan. Tim penyerang dapat bergerak ke semua area, sedangkan team bertahan harus bisa bertahan menggunakan semua bungker yang tersedia.
"Untuk capture the flag, kita harus mengutamakan keahlian player dalam menyusup ke daerah musuh untuk mengambil bendera sambil menghindari panah-panah musuh," papar game master Anthony Gunawan.
Tiap jenis permainan itu dijalankan dalam durasi 90 menit. Untuk memastikan keamanan pemain, archery clash juga menyediakan kacamata dan rompi pengaman.
Anthony menjelaskan setiap permainan akan dipandu satu wasit yang nantinya akan memutuskan apakah orang tersebut sudah terkena anak panah atau belum. Pemain yang terkena panah diharuskan meninggalkan arena permainan.
"Namun, biasanya banyak yang hanya mau main-main saja. Jadi meski sudah terkena anak panah, pemain tersebut tetap bermain saja karena memang hanya mencari fun," jelasnya.
Kardio
Meski merupakan sebuah permainan, archery clash cukup menguras tenaga seperti olahraga lainnya. Ditambah tempat bermain yang agak tertutup, keringat pun mengalur deras.
Willyandi Derick, salah satu pemain, pun mengibaratkan archery clash seperti olahraga kardio. Setiap pemain pasti akan terus berlari untuk mencari anak panah dan menghindari serangan lawan.
"Dalam permainan kita pasti terus bergerak, berlari, dan mencari anak panah yang ada di lantai. Jadi memang butuh tenaga yang banyak. Dijamin bermain archery clash lelahnya hampir sama seperti main futsal," jelas Willy.
Tak hanya kardio, dalam bermain archery clash juga dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk melihat lawan dan melindungi tubuh dari serangan. Di tengah stamina yang sudah cukup terkuras banyak, pemain juga tetap harus konsentrasi untuk membidik lawan. (M-3)
Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, menegaskan komitmen terhadap pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Ikatan Keluarga Dewan (IKD) DPRD DKI Jakarta menggelar berbagai perlombaan di Rumah Dinas Ketua DPRD DKI Jakarta
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani, mendukung Pemprov DKI Jakarta mempercepat transformasi digital di sektor perdagangan tradisional
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen pembenahan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani, mengapresiasi Program Pemutihan Ijazah yang tertahan atau tertunda
Komisi A DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar sebidang lahan milik PT. Billymoon tetap dimanfaatkan oleh warga RW 10 dan masyarakat Pondok Kelapa
DPRD DKI Jakarta mengapresiasi langkah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta yang siap berkolaborasi mendukung pertumbuhan ekonomi
Para anggota DPRD DKI Jakarta menjadi peserta fashion show yang diselenggarakan Sekretariat DPRD DKI Jakarta
DPRD DKI Jakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI menyepakati besaran nilai Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, kembali ambil bagian dalam Turnamen Bulu Tangkis DPRD DKI Jakarta Cup yang digelar oleh Sekretariat DPRD DKI Jakarta.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Drs. H. Khoirudin memberikan pesan di HUT ke-80 RI
Chemi, seorang pria muda penuh semangat dan berjiwa sosial tinggi, tiba-tiba harus mengalami hal yang tidak diinginkan.
PFI menyelenggarakan FIFest 2025 sebagai upaya mendorong transformasi sosial berbasis budaya filantropi.
Berikut petikan wawancara jurnalis Media Indonesia, Mohamad Farhan Zhuhri, dengan Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya Andira Reoputra
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved