06/9/2016 15:39

Bercerita dan Berpendapat dengan Foto

"SEBUAH foto bermakna seribu kata". Kalimat itu mungkin yang bisa menjadi gambaran dari buku Spektrum Kehidupan terbitan Media Indonesia Publishing.

Rangkaian foto dalam buku fotografi jurnalistik yang digarap para pewarta foto harian Media Indonesia itu ada yang bercerita tentang kisah dan peristiwa. Tapi ada juga yang mengandung pendapat. Itu pun yang membedakan antara foto story dan foto essay.

"Banyak orang yang belum bisa bedakan foto story dan foto essay, termasuk di dunia foto jurnalistik. Kalau foto story kita mengisahkan peristiwa dalam rangkaian foto tanpa menyertakan pendapat. Sedangkan essay itu memasukan pendapat fotografer ketika dia melihat subjek, objek, dan peristiwa," ujar kepala divisi Foto dan Artistik Media Indonesia (MI) Hariyanto dalam Obrolan Pembaca Media Indonesia (OPMI) di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Manado, Sulawesi Utara, Minggu (28/8).

Buku Spektrum Kehidupan ini dibagi menjadi lima sub tema. Yakni kemanusiaan, pendidikan, politik, kebudayaan, dan lingkungan. Pada OPMI ini, Media Indonesia bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang menjadi sponsor acara ini, yakni Sinar Mas, GarudaFood, PT PLN (persero), BNI, XL Axiata, PT Citilink Indonesia, AccorHotels, ibis Hotels, Solaria Resto, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Manado.

Seperti yang diangkat Wisata Derita Sidoarjo. Foto yang diambil tahun 2010 itu terinspirasi dari rencana pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono yang ingin menjadikan kawasan itu sebagai pusat wisata geologi. "Saya berpikir, wisata di atas kehidupan orang-orang yang terkubur hidupnya," ujar Hariyanto. Foto itu pun meraih anugrah Mochtar Lubis tahun 2010.

Ide foto, kata Haryanto bisa dari berbagai hal. Namun seorang fotografer harus peka terhadap lingkungan. Ada lima hal yang diperlukan fotografer mengasah kepekaan. Pertama ialah memperkaya memori visual dengan melihat banyak foto, selanjutnya ialah sensitifitas tinggi yang dimulai dari lingkungan keluarga. Ketiga ialah riset, keempat tahan godaan, dan terakhir ialah membayangkan ekspektasi orang lain saat melihat foto tersebut. "Perspektif pribadi harus disingkirkan, karena fotografer bekerja untuk kepentingan orang lain," ujar Hariyanto.

Melakukan riset, pengalaman, dan memperkaya pengetahuan dari berbagai foto di situs dan majalah dilakukan Ramdani dalam Bukan Sekedar Hiasan dan Bergaya di Victoria Park.

Pesan
Ramdani juga mengaku untuk merangkai foto story bukan hal yang mudah. Diperlukan seleksi dari seluruh rangkaian foto yang sudah dibidik fotografer. Pasalnya terkadang ada foto yang bisa mematahkan sebuah cerita. "Kalau foto-foto tersebut saat dirangkai saling menjatuhkan dan mematahkan maka foto story itu gagal.

Foto story yang bagus ialah saat satu foto saling mendukung foto yang lain," paparnya.

Selain itu peran dari pengantar dan caption di setiap foto juga penting. Pasalnya ada sejumlah foto sulit memasukan data dalam gambarnya. "Peran keterangan itu penting, tapi tidak mengalahkan foto," ucapnya.

Sebuah foto, tambah Hariyanto juga harus bisa mengedukasi, menularkan hal yang baik, dan menginspirasi. Tiga hal itu pun yang mendasarinya dalam proses seleksi foto-foto yang masuk dalam Spektrum Kehidupan. Sehingga terpilih 40 foto story terbaik dari tahun 2008.

Terbukti beberapa foto mengerakan pemerintah untuk mengambil keputusan. Salah satunya ialah Jeritan TKI di Kolong Kandara. Foto yang diambil Adam Dwi pada tahun 2010 itu mengejutkan Indonesia. Pasalnya lebih dari 1000 tenaga kerja Indonesia yang terlunta-lunta di bawah kolong jembatan Kandara, Jeddah, Arab Saudi.

"Foto-foto dan video itu akhirnya menjadi viral. Pemerintah tidak punya pilihan, akhirnya 1000 lebih orang yang hidup merana dipulangkan pemerintah," ujar Hariyanto.

Foto jurnalistik, lanjut Hariyanto, akan menunaikan tugasnya saat memenuhi dua syarat. Pertama menyampaikan informasi. Kedua ialah memberikan hibuaran. "Bila dua fungsi itu ditunaikan, maka produk jurnalistik tersebut memiliki kemungkinan mengedukasi dan menularkan hal-hal baik kepada publik.

Baca Juga

Video Lainnya