27/3/2016 07:00

Balap Mini Bernyali Besar

RAUNGAN mesin dan decitan ban menerobos keluar dari dalam ruangan di lantai dua Plaza Jembatan Merah Bogor. Di ruangan itu ada sekitar sembilan mobil sedan balap lawas sedang berlaga. Tidak perlu heran, mobil-mobil itu memang berukuran mini sehingga lincah meliuk di lintasan dalam ruangan seluas sekitar 45 meter persegi. Balapan ini ialah kegiatan rutin dari komunitas pecinta mobil kontrol jarak jauh (remote control/RC) bernama Bogor Rc Owners (Brown).

Mereka membuat balapan itu seperti balap mobil sungguhan. Landasan pacunya dari karpet berwarna abu-abu sehingga mirip jalan raya. Trek pun dibuat menantang dengan banyak kelokan, termasuk yang tajam. Hasilnya, banyak aksi drifting yang tidak menuntut nyali dari yang ada di sirkuit. Di antara para peserta, salah satu yang bersemangat ialah Niko Bustomi Yazid. Pria 35 tahun ini membawa mobil jenis Kit Yokomo Dib version 2. Sementara bodi mobilnya, Corolla ke70 by Pandora.

Wajah lawasnya pun makin lengkap dengan warna cat biru telur asin. Kepada Media Indonesia, pria yang akrab disapa Om Niko ini dengan ramah menjelaskan aturan lomba. Nyata bukan semata kecepatan yang mereka kejar, tetapi juga keberhasilan mobil melewati clipping zone (titik poin penilaian). Lintasan yang digunakan Bogor Rc Owners (Brown) mempunyai beberapa clipping zone, yakni pada lintasan lurus sebelum kelokan yang diberi tanda dengan garis berbentuk kotak persegi. Kotak tersebut dibagi lagi menjadi dua dengan masing-masing bernilai 10 poin.

"Roda belakang di sini, dapat poin 10," terang Niko sembari menaruh mobilnya di clipping zone. Tepat dengan roda belakang menyentuh garis luar dan bagian belakang mobil masuk ke kotak. Selain itu, masih ada tantangan jalur, yakni terdapat beberapa lajur pada lintasan yang tidak boleh dilewati mobil. Sebelum memulai drift, Niko mengecek roda, badan, mesin, dan karet penggerak mobil. Sesudah itu, barulah penyetelan dilakukan pada remote control hingga rem.

"Awalnya suka balap... dulu pernah jadi ketua di salah satu komunitas mobil retro di Bogor. Karena mobil skala 1:1 nguliknya mahal dan sudah berumah tangga.. jadi beralih ke RC," jelas Niko soal awal bobi mobil Rc itu.

Lintas usia dan profesi

Meski punya hobi sama, para anggota komunitas sebenarnya cukup beragam dalam sisi umum maupun profesi. Bahkan, salah satu inisiator komunitas, Yogie Ramadhan, masih berusia 19 tahun dan masih berstatus pelajar.

Yogie mengemukakan komunitas itu memang terbuka untuk siapa saja. Keragaman latar belakang mereka lebur karena kecintaan akan memacu mobil. Saat ini, Brown yang lahir pada 25 Agustus 2013 memiliki anggota 30 orang. Berbagai kegiatan balap mereka didanai dengan iuran bulanan sebesar Rp50 ribu. Untuk memulai hobi ini, mobil remote control bisa didapat dari harga Rp300 ribu untuk tipe toys, sedangkan untuk kategori mania, harganya bisa mencapai puluhan juta.

Meski berawal untuk sekadar kumpul, komunitas ini telah melahirkan bintang. Ia ialah William Dermawan, 30, yang telah menjawarai berbagai ajang balap mobil RC. Pria yang akrab disapa William Brown ini tercatat menjurai Achilles Round 3 (2015) di Kemang, Fun Race (2015) di Cakung, dan RC Drift Prix (2014) di Blok M, Jakarta. (M-3)

Baca Juga

Video Lainnya