Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AMBISI para peneliti untuk membangkitkan satu dari spesies harimau bertubuh besar yang telah punah 50 tahun yang lalu justru memunculkan fakta-fakta lain yang menarik. Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Biological Conservation baru-baru ini, para peneliti menemukan terdapat keterkaitan antara harimau kaspia (Panthera tirgris virgata) dengan harimau siberia. Temuan ini menjadi sangat spesial karena para peneliti menyatakan terdapatnya kesamaan genetik di antara kedua hewan tersebut. Para peneliti sempat heran karena melihat kesamaan tersebut, padahal habitat kedua spesies itu sangat berbeda. Harimau kaspia berada di Asia Tengah beriklim gurun, sedangkan habitat harimau siberia berada di Rusia yang beriklim tundra.
Melalui proyek pemetaan genetik di beberapa subspesies harimau, ditemukan populasi nenek moyang dari kedua subspesies itu terjajah di Asia Tengah (Turkistan) pada akhir zaman es atau tepatnya sekitar 10 ribu tahun yang lalu. Beberapa terjebak di sekitar Turkistan dan menjadi harimau kaspia, sedangkan populasi lainnya yang melakukan hijrah ke bagian timur jauh Rusia dan berevolusi menjadi harimau siberia. Untuk mendukung program pengembang biakan ini, sebuah situs habitat di Kazakhstan diyakini dapat mendukung populasi 100 harimau dalam 50 tahun ke depan. (IFL Science/Zic/L-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved