Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HAMPIR semua produsen kendaraan menciptakan inovasi baru, sehingga menjadikan persaingan semakin ketat. Persaingan juga termasuk dalam pengembangan mobil otonom (otomatis), di mana beberapa produsen terlihat semakin serius mengembangkan mobil tanpa supir.
Sejak 2009, Google telah merancang kendaraan otomatis (self driving) dalam rangka mengurangi angka kecelakaan serta perjalanan yang lebih aman dan nyaman.
Google semakin menunjukkan keseriusannya dalam proyek mobil otonom dengan mendirikan perusahaan khusus bernama Waymo. Dipimpin John Krafcik sebagai CEO, Waymo berada langsung di bawah Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google. Waymo yang berbasis di Mountain View, California, bertanggung jawab mengembangkan teknologi self-driving/autonomous dan akan membuka peluang kerjasama dengan industri pendukung seperti truk dan logistik.
Dalam konferensi persnya Krafcik menegaskan Waymo bukanlah perusahaan mobil. “Kami merupakan perusahaan teknologi self-driving dengan misi membuat berkendara menjadi lebih mudah dan aman,” ujarnya. Waymo yang singkatan dari slogan A new way forward in mobility yang termasuk program rahasia ini masih dijalankan unit Google X.
Fisik Waymo cukup menarik, mengingatkan kita pada Mini Cooper. Namun statusnya sebagai kendaraan otonom lantas menghilangkan fitur kemudi, pedal kendali, dan spion yang dapat diartikan sepenuhnya otomatis.
Mobil otonom yang tanpa dilengkapi lingkar kemudi dan pedal rem ciptaan Google, pertama kali mengaspal di Austin, Texas, pada bulan Oktober 2015. Sejak saat itu telah banyak sekali dilakukan pengetesan dalam lingkup terbatas saja. “Langkah Waymo berikutnya adalah mempersilahkan orang-orang menggunakan kendaraan kami untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti menuju ke tempat bekerja, atau dapat pulang dengan aman di malam hari,” dikutip dari pernyataan resmi pihak perusahaan.
Krafcik menambahkan Waymo juga bertanggung jawab melakukan pembaruan sistem sensor yang merupakan piranti penting bagi mobil otonom. Dalam hal sistem otonom, Waymo menggunakan radar, kamera, dan banyak sensor.
Menurut Nathaniel Fairfield, software engineer Waymo, sensor-sensor tersebut sudah siap menghadapi kondisi cuaca berat. Mobil ini juga siap digunakan untuk melewati rintangan-rintangan yang berat, seperti mendeteksi dan merespons mobil ambulans, berpindah dari satu lajur ke lajur lainnya, serta mengantisipasi pergerakan mendadak dari manusia di jalan raya.
Saat ini Google masih “mengurung” Waymo di beberapa kota besar di Amerika Serikat. Tujuannya supaya teknologi ini dapat terus dikembangkan dan akan siap dikomersialkan di waktu mendatang. (waymo.com/AP/AFP/L-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved