Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Methanetetrol: ‘Bom Prabiotik’ yang Bisa Ungkap Rahasia Asal Usul Kehidupan di Alam Semesta

Thalatie K Yani
08/8/2025 13:08
Methanetetrol: ‘Bom Prabiotik’ yang Bisa Ungkap Rahasia Asal Usul Kehidupan di Alam Semesta
Untuk pertama kalinya, ilmuwan berhasil mensintesis methanetetrol. Penemuan ini membuka wawasan baru tentang asal-usul kehidupan di Bumi dan luar angkasa.(AI/Science Daily)

PARA ilmuwan berhasil mensintesis salah satu senyawa paling tidak stabil dan sulit ditemukan dalam kimia methanetetrol. Methanetetrol sebuah molekul yang diyakini sebagai bahan baku penting dalam evolusi kimia awal kehidupan.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, tim peneliti internasional untuk pertama kalinya berhasil mengisolasi methanetetrol, sebuah senyawa yang dijuluki sebagai “konsentrat prabiotik” atau bahkan “bom prabiotik”. Penemuan ini bisa menjadi kunci dalam memahami bagaimana kehidupan mungkin terbentuk di alam semesta.

“Methanetetrol adalah semacam benih kehidupan,” kata Ryan Fortenberry, astro-kimiawan dari University of Mississippi. “Ibarat biji pohon ek, senyawa ini tidak akan tumbuh sendiri, tapi ia bisa memulai proses kimia yang jauh lebih kompleks jika berada dalam kondisi yang tepat.”

Senyawa Langka dan Tidak Stabil

Methanetetrol termasuk dalam kelompok asam orto, jenis senyawa yang sangat sulit diisolasi dan dipelajari. Senyawa ini diyakini memainkan peran penting dalam kimia prabiotik, yakni tahap awal pembentukan molekul-molekul kehidupan sebelum adanya organisme hidup.

Untuk mensimulasikan bagaimana methanetetrol terbentuk di ruang angkasa, para peneliti membekukan es air dan karbon dioksida hingga mendekati nol mutlak, kemudian memaparkannya pada radiasi yang menyerupai sinar kosmik. Hasilnya, molekul methanetetrol berhasil dilepaskan dalam bentuk gas dan diidentifikasi menggunakan cahaya ultraviolet berenergi tinggi.

“Keberhasilan mendeteksi satu-satunya alkohol dengan empat gugus hidroksil pada satu atom karbon mendorong kemampuan eksperimen dan deteksi hingga ke ‘batas akhir’,” ujar Prof. Ralf Kaiser dari University of Hawai‘i, yang telah mencoba mengisolasi molekul ini selama lebih dari lima tahun.

Sangat Reaktif, Potensial Pendorong Reaksi Kehidupan

Methanetetrol mengandung banyak ikatan oksigen, dan karena atom oksigen cenderung tidak suka berdekatan satu sama lain, molekul ini sangat tidak stabil. Jika terpapar energi, ia akan mudah terurai dan menghasilkan senyawa penting lain seperti air, hidrogen peroksida, dan molekul reaktif lain yang mendukung reaksi biokimia.

“Kamu punya molekul kecil karbon dan oksigen yang sangat ingin meledak,” kata Fortenberry. “Dan ketika itu terjadi, kamu akan mendapatkan berbagai senyawa yang bisa menjadi bahan dasar kehidupan.”

Para peneliti meyakini methanetetrol dapat terbentuk secara alami di ruang angkasa, karena molekul ini berhasil dibuat di laboratorium. Hal ini menjadikan methanetetrol sebagai target yang menarik dalam upaya pencarian area di alam semesta yang berpotensi mendukung kehidupan.

“Karbon memang tulang punggung kehidupan, tapi oksigen menyusun hampir semua yang lainnya,” ujar Fortenberry. “Jika kita bisa menemukan tempat di luar sana di mana methanetetrol terbentuk secara alami, itu bisa menjadi petunjuk bahwa tempat tersebut memiliki bahan-bahan dasar untuk kehidupan.” (Science Daily/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya