Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

Abdul Cholik
27/5/2016 05:00
Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak
(ANTARA/Rony Muharrman)

KELUARGA ialah fondasi awal dalam pembentukan karakteristik dan juga cerminan pribadi bagi si anak.

Keluarga yang baik tidak selalu menghasilkan anak dengan pribadi yang baik, begitu pun sebaliknya.

Hal tersebut disebabkan faktor lingkungan sekitar yang ikut berpartisipasi dalam pembentukan kepribadiannya.

Namun, setiap keluarga pasti ingin berhasil dalam mendidik anak sebagai penerus keluarga dan bangsa.

Untuk dapat berhasil, sudah tentu anak harus mendapat pendidikan dalam penguatan kepribadiannya.

Pendidikan merupakan rumah kedua bagi anak.

Pendidikan ialah nadi yang selalu melekat di setiap jiwa anak.

Pendidikan di Indonesia masih sangat terbatas karena hanya segelintir anak yang beruntung yang dapat mengenyam.

Padahal, pendidikan harus didapatkan anak Indonesia sesuai Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945.

Pada ayat 1 disebutkan, 'Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan'.

Ayat 2 menyebutkan, 'Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya'.

Namun, pada kenyataannya semua itu jauh panggang dari api.

Pendidikan yang ada belum cukup dalam membantu anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan napas bangsa.

Kita selalu berharap dan percaya di masa mendatang pemerataan pendidikan dapat terwujud sehingga anak-anak Indonesia bisa mendapatkan hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara.

Pendidikan formal saja belum cukup untuk penguatan pendidikan anak.

Yang pasti pendidikan religius harus jadi prioritas karena membentuk kepribadian anak.

Indonesia ialah negara yang berketuhanan sehingga membebaskan warga memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Tidak boleh ada pemaksaan dalam memeluk agama serta keyakinan.

Persoalan global diyakini bisa memberi pengaruh kepada anak-anak sehingga bila mereka tidak mendapatkan sentuhan pendidikan religius, karakter mereka dikhawatirkan bisa terpengaruh.

Jika peran keluarga telah kuat dalam mengarahkan dan membimbing, niscaya anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat sebagai penerus keluarga dan bangsa.

Nasib bangsa ada di tangan mereka kelak.

Jika anak-anak hancur, bangsa ini pun akan ikut lebur.

Abdul Cholik
Mahasiswa IISIP Jakarta



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya