Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

PSSI masih Godok Operator Kompetisi

Satria Sakti Utama
06/3/2017 02:00
PSSI masih Godok Operator Kompetisi
(ANTARA)

HINGGA kini, penyelenggaraan Liga 1, kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air, masih belum jelas.

Salah satu penyebabnya ialah belum rampungnya PSSI melakukan finalisasi operator kompetisi.

Sejauh ini publik hanya mengetahui rencana PSSI yang akan membentuk PT Liga Indonesia Baru.

Namun, realisasinya masih belum juga terlihat.

PSSI memang terlihat menimang betul pembentukan PT Liga Indonesia Baru.

Akan tetapi, mepetnya kick-off kompetisi yang mundur pada pertengahan April mendatang membuat PSSI dituntut segera mengambil keputusan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ade Wellington menyebut pengumuman susunan pejabat teras PT Liga Indonesia Baru akan diumumkan pada 15 Maret.

Pada waktu yang sama pula PSSI juga berencana mengundang seluruh klub kasta tertinggi untuk membicarakan mekanisme penyelenggaraan Liga 1.

"Kami akan undang klub-klub Liga 1 untuk membahas kompetisi. Untuk CEO operatornya sangat mungkin juga sudah akan diputuskan di situ. Jadi, sabar ya," beber Ade.

PSSI sendiri masih mempertimbangkan tiga sosok yang akan diplot sebagai CEO PT Liga Indonesia Baru, yang salah satunya berkewarganegaraan asing.

Namun, Ade menyebut bahwa CEO asing tidak akan membawa 'gerbong' jika seandainya dipilih PSSI.

Pekerja asing hanya diper-untukkan jabatan CEO, sedangkan staf lain akan diisi tenaga lokal.

"Tidak, hanya untuk jabatan CEO yang asing. Lainnya orang-orang kita," imbuh Ade.

Selain mengundang klub-klub Liga 1, PSSI juga akan mengundang klub-klub Liga 2 dan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI pada 17-18 Maret mendatang untuk membicarakan kompetisi turunan dari kompetisi utama.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengungkapkan regulasi pemain U-23 akan menjadi bahan evaluasi serius.

Pasalnya hal itu berkaitan dengan agenda timnas Indonesia U-22 dan Liga 1 2017.

Seperti diketahui, setiap klub wajib mendaftarkan lima pemain U-23, dan tiga di antaranya menjadi starter.

Namun, serangkaian agenda timnas U-22 membuat beberapa klub terancam kehilangan banyak pemain bila dipanggil memperkuat tim besutan Milla.

"Masih banyak yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan Liga 1. PSSI di era kepengurusan Pak Edy (Rahmayadi) ingin semuanya lebih baik ketimbang sebelumnya. PSSI yang sekarang ini ingin menyempurnakan menjadi lebih baik," kata Iwan.


Seleksi lanjutan

Seleksi tahap ketiga timnas Indonesia U-22 yang sejatinya diisi dengan 26 pemain akan berkurang dua pemain.

Duo pemain Bhayangkara FC, Muhammad Hargianto dan I Putu Gede Juni Antara, dipastikan tidak dapat ambil bagian.

Keduanya dijdwalkan mengikuti pelantikan sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia pada 7 Maret 2017 atau saat hari pertama seleksi tahap ketiga.

"Saya diberi tahu bahwa Putu dan Hargianto tidak bisa hadir karena akan dilantik sebagai anggota kepolisian. Saya tidak masalah. Namun, kami tidak memanggil pemain untuk menggantikan mereka, jadi seleksi tahap ketiga nanti diikuti 24 pemain saja," kata Milla.

Seleksi tahap ketiga akan dimulai besok hingga tiga hari ke depan yakni Kamis (9/3) mendatang.

Seleksi tahap ketiga akan kembali dipusatkan di lapangan Sekolah Pelita Harapan Karawaci, Tangerang. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya