Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
TOTTENHAM Hotspur harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) di final Piala Super UEFA 2025 setelah kalah 3-4 lewat adu penalti usai bermain imbang 2-2 selama waktu normal di Stadio Friuli, Udine, Italia, Kamis (14/8) dini hari WIB.
Laga itu menjadi debut kompetitif Thomas Frank sebagai pelatih Spurs. Dengan persiapan minim dan baru memulai latihan pramusim sepekan sebelumnya tanpa uji coba sama sekali, Frank tetap menilai penampilan anak asuhnya sangat positif.
“Saya rasa kami bermain sangat baik melawan salah satu tim terbaik di dunia, mungkin yang terbaik saat ini,” ujar Frank kepada TNT Sports.
“Saya pikir kami membuat mereka berada tepat di posisi yang kami inginkan selama lebih dari 80 menit, sampai gol 2-1 tercipta. Setelah itu momentum sedikit bergeser, tapi tetap banyak hal positif. Saya sangat bangga kepada tim, para pemain, klub, dan suporter," imbuhnya.
Dalam laga tersebut, rekrutan baru Mohammed Kudus dan Joao Palhinha langsung diturunkan sejak menit awal.
Tottenham unggul lebih dulu lewat gol Micky van de Ven (39’) dan Cristian Romero (48’). PSG kemudian membalas di menit-menit akhir melalui Lee Kang-In (85’) dan Goncalo Ramos (90+4’), memaksa laga ditentukan lewat tos-tosan.
Meski kalah, Tottenham memberikan perlawanan yang gigih. Bagi Frank, meski gelar lepas dari genggaman, performa Spurs menjadi modal penting jelang pekan pembuka Liga Inggris melawan Burnley di kandang pada akhir pekan ini.
"Banyak hal yang bisa disyukuri. Adu penalti itu ibarat lempar koin, bisa ke siapa saja," tukasnya. (AFP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved