Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
LIVERPOOL melanjutkan tren positif setelah menenggelamkan Crystal Palace dengan skor 4-2 di ajang Liga Primer Inggris, Sabtu (29/10) malam. Poin penuh tetap membuat 'si Merah' julukan Liverpool menjaga persaingan dengan dua rival, Manchester City dan Arsenal, di papan atas klasemen. Ketiganya kini sama-sama mengumpulkan 23 poin seusai melalui 10 pekan kompetisi domestik. Kemenangan itu tidak sepenuhnya membuat arsitek Liverpool Juergen Klopp bisa tersenyum lebar.
Pelatih Jerman itu mengkritik Adam Lallana dkk dan menyebut mereka bermain bak anak kecil. Eks bos Borussia Dortmund itu tidak dapat menutupi kekesalan karena cara bertahan skuat didikannya yang buruk yang membuat tim tamu sempat dua kali menyamakan kedudukan. Pertama ialah blunder yang dilakukan Dejan Lovren dalam antisipasi bola yang menyebabkan terjadinya gol penyeimbang pertama 'si Elang'--julukan Palace--yang diciptakan James McArthur. Ia kembali mencatatkan namanya pada menit ke-33.
Gol itu terjadi setelah bek sayap Alberto Moreno gagal menutup pergerakan Wilfried Zaha yang kemudian memberikan umpan matang. "Kami bermain sangat baik, tapi seharusnya hal itu tidak terjadi. Itu terlihat seperti permainan sepak bola anak kecil, tidak ada arah. Saya tidak senang melihat cara bermain kami di 15 menit awal laga," jelas Klopp. Dalam menjawab kritikan dari Klopp, Lovren mengaku tidak terlalu memikirkannya.
"Itu bagian dalam ofensif. Laga terasa begitu mudah di awal," tutur bek asal Bosnia-Herzegovina itu. Lovren sejatinya sudah membayar kesalahan dengan gol pada menit ke-21. Ia memanfaatkan sepak pojok Philippe Coutinho. Tiga gol Liverpool lainnya diciptakan Emre Can (18'), Joel Matip (44'), dan Roberto Firmino (71').
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved