LIVERPOOL sedang mengalami puasa kemenangan di tiga pertandingan terakhir Liga Primer. Itu sebabnya laga melawan Bordeaux di pentas Liga Europa dini hari nanti di Stade Bordeaux-Atlantique bisa dijadikan awal kebangkitan the Reds. Liverpool berharap catatan manis kemenangan dari Bordeaux dapat terulang saat kedua tim kembali bertemu nanti. Terakhir kali kedua tim saling berhadapan di pentas Eropa terjadi di Liga Champions musim 2006-07. Saat itu Liverpool mampu menumbangkan wakil Prancis itu pada dua laga babak penyisihan grup (3-0 dan 1-0).
Data fakta menunjukkan terakhir kali Bordeaux menghadapi tim asal Inggris terjadi pada 2012 ketika mengalahkan Newcastle 2-0 di Stade Chaban-Delmas. Liverpool terakhir menghadapi Bordeaux 5 tahun lalu. Saat itu Liverpool kalah tipis 0-1 di Lille dan menang 3-0 di Anfield untuk bisa melaju ke babak perempat final Liga Europa 2009/10. Untuk musim ini gelandang Philippe Coutinho meminta semua pemain Liverpool tetap tenang karena masih ada banyak waktu untuk berbenah. Start buruk di Liga Primer harus dilupakan jika ingin melangkah jauh di Liga Europa.
Setelah menang tipis 1-0 atas Bournemouth di pekan kedua, Liverpool cuma seri 0-0 di markas Arsenal, takluk 0-3 dari West Ham di Anfield sebelum digebuk Manchester United 3-1 di Old Trafford. Dengan baru meraih tujuh poin dari lima pertandingan pertama, Liverpool terperosok ke posisi 10 klasemen, tertinggal tiga angka dari Arsenal di urutan empat. Tak pelak sorotan tajam mulai diarahkan kepada Brendan Rodgers. Posisinya di klub kabarnya mulai 'digoyang'.
Ramai diberitakan bahwa eks pelatih Borussia Dortmund Juergen Klopp dihubung-hubungkan dengan menjadi suksesor Rodgers kalau dipecat. "Sangat penting untuk tetap tenang, terutama karena sekarang masih awal musim di semua kompetisi," cetus gelandang asal Brasil itu di situs resmi klub. "Kami tidak hanya harus tenang, tapi juga bekerja keras untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ada banyak pelajaran yang didapat sehingga kami bisa move on dan terhindar dari kesalahan yang sama. Kami punya tim hebat dan kami tahu bisa meningkat dan itulah yang akan kami coba lakukan sekarang."
Galang dana Ironisnya di saat Liverpool sedang berusaha bangkit, sejumlah Liverpudlians berinisiatif menggalang dana untuk membiayai pemecatan Rodgers. Tekanan untuk Rodgers sejatinya sudah muncul musim lalu ketika ia gagal membawa Liverpool bersaing di posisi empat besar kendatipun semusim sebelumnya hampir meraih titel Liga Primer. Apalagi, sejak didatangkan Liverpool dari Swansea City pada 2012 lalu, Rodgers juga belum pernah mampu mempersembahkan satu gelar pun buat klub tersebut.
Pencapaian terbaiknya ialah mengantar Liverpool menjadi runner-up Liga Primer musim 2013/2014. Kesabaran seorang suporter Liverpool pun sudah habis. Ia membuka penggalangan dana dengan target 10 juta euro (7 juta pound) yang disebut-sebut menjadi klausul kompensasi jika Liverpool memecat Rodgers. Sejauh ini dana yang terkumpul masih jauh dari sasaran, yakni 370 euro (Rp6 juta). Menariknya, jumlah tersebut dihasilkan dalam 1 hari saja dari 19 penyumbang dengan nilai berbeda-beda--di antaranya ada yang menyumbang 100 euro alias sekitar Rp1,5 juta.