Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Arema Cronus tidak Patok Target

16/3/2016 07:25
Arema Cronus tidak Patok Target
(ANTARA/NYOMAN BUDHIANA)

KENDATI menyadang status raksasa sepak bola nasional, Arema Cronus mengaku tidak mematok target tinggi dalam ajang Piala Bhayangkara yang mulai bergulir besok malam (17/3).

Manajer Umum Arema Cronus Ruddy Widodo mengaku hanya meminta para pemainnya agar memberikan kontribusi terbaiknya. Apalagi ini merupakan kesempatan bagi klub dan pemain untuk terus bertahan dalam kondisi sepak bola yang sedang dalam masa sulit saat ini.

"Secara manajemen kami tidak pernah menargetkan tim untuk juara di turnamen. Tapi, saya hanya bicara sama pemain jika mereka punya kesempatan yang langka dan tidak banyak orang bisa dapat-kan. Kesempatan untuk mendapat uang di tengah ekonomi yang susah seperti ini," ujar Ruddy Widodo, Selasa (15/3).

Sejauh ini Arema Cronus belum sekalipun meraih gelar dari turnamen-turnamen yang sebelumnya diikutinya. Di turnamen terakhirnya, Piala Gubernur Kalimantan Timur, skuat 'Singo Edan' julukan Arema berhasil merebut titel juara ketiga dengan hadiah Rp500 juta. Cristian Gonzales dan rekan berhasil mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor cukup mencolok 3-1. Seperti halnya Piala Gubernur Kaltim, Piala Bhayangkara juga akan kembali menggunakan servis wasit Awapi (Asosiasi Wasit Profesional Indonesia) untuk memimpin pertandingan. Namun, kepasitas wasit rekomendasi Tim Transisi ini dinilai belum siap untuk memimpin pertandingan kompetitif di Indonesia.

Salah satu tim yang sempat meluncurkan protes keras adalah Sriwijaya FC. Manajemen klub berjuluk 'Laskar Wong Kito' ini menyoroti wasit yang kecolongan terhadap sejumlah insiden.

Dalam menanggapi hal tersebut, Sekretaris Tim Transisi Gatot S Dewa Broto meminta Awapi harus legawa kalau seandainya beberapa anggotanya dinilai tidak kompeten untuk memimpin laga di Piala Bhayangkara nantinya. "Kami belajar dari Piala Gubernur Kaltim. Kalau memang benar kejadian sampai terluka, dalam konteks tidak perlu terjadi. Itu ya kami harus mengakui kalau tidak qualified, ya tidak dipaksakan. Awapi juga harus legowo kalau beberapa wasitnya tidak lagi digunakan," ujar Gatot.

Arema sendiri tidak memermasalahkan penggunaan wasit Awapi atau PSSI. Tapi, mereka meminta agar panitia melakukan program penyegaran wasit sebelum digelarnya Piala Bhayangkara. (Sat/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya